Kata Menko Luhut Indonesia Seharusnya Bisa Jadi Negara Maju saat Era Soeharto
Menko Luhut Pandjaitan (DOK Setkab)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia seharusnya bisa menjadi negara maju pada masa orde baru. Menurutnya, Indonesia bisa seperti Singapura pada era pemerintahan Soeharto.

Hal ini disampaikan dalam perbincangan Luhut dengan Deddy Corbuzier. Deddy menyinggung mengapa Indonesia tak mencontoh Singapura dalam pengelolaan bisnis ekonomi. 

Termasuk, soal pengendalian pandemi. Di mana Singapura berhasil menekan laju penyebaran virus mematikan tersebut hingga menganggap COVID-19 sama seperti sakit flu biasa. 

Menurut Luhut, dalam urusan penanganan pandemi, Indonesia tak bisa dibandingkan dengan Singapura yang luas negaranya jauh lebih kecil. 

"Gue ini ngurus 6 juta orang dengan 270 juta orang. Ngurus satu pulau sama ngurus 17 ribu pulau. Ngurus banyak yang kungfunya aneh-aneh lagi. Ya nggak sama lah, beda," ujar Luhut dalam podcast Youtube Deddy Corbuzier, Selasa, 6 Juli.

"Tapi kita juga belajar dari Singapura, kenapa bisa begitu, skala lebih kecil tapi pendidikan bagus, apa-apanya bagus," sambungnya. 

Luhut lantas menyebut Indonesia bisa seperti Singapura saat ini. Bahkan, Tanah Air sambungnya memiliki banyak intelektual dan bisa menjadi negara maju.

"Dulu zaman orba kita sebetulnya bisa, tapi kelamaan saja orde barunya," sindir Luhut. 

Namun Luhut tak melanjutkan alasan Indonesia tak bisa maju pada masa pemerintahan Soeharto yang berjalan selama 32 tahun.

"Kesimpulan saya, negara maju itu tidak mau negara berkembang itu maju, jadi kalau bukan dari kita sendiri membuat kita jadi negara maju ya gak akan jalan. Orang suruh hajar kita terus," jelasnya.

"Saya ulangi negara maju tidak rela negara berkembang itu jadi negara maju. Karena saya mengalami bagaimana mereka mempersulit kita supaya kita tidak maju. Itu fakta," ungkap Luhut.

Luhut mamaparkan, bangsa-bangsa maju tersebut hanya ingin mengambil kekayaan Indonesia tanpa memberi kesempatan menikmati hasil bumi sendiri. Karenya, pemerintah lebih selektif menerima investasi asing.

"Dia mau hasil bumi diambil, diolah di tempat dia, nanti dijual ke kita. Jadi kita ini hanya tempat nampung doang. Sampah aja di kita. Ya nggak mau dong.  Makanya saya bilang ke mereka, kita juga mau dong nikmati hasil olahan daripada hasil kami Kalau nggak mau kita lawan mereka? Itu yang terjadi sekarang, itulah hebatnya Pak Jokowi," katanya.

Soal hilirisasi, Luhut pernah mengatakan ke Jokowi ada segelintir pihak yang tak suka dengan kebijakan pemerintah yang pilih-pilih investasi asing.

"Saya bilang 'masih ada loh pak yang nggak suka, lawan saja, katanya gitu'. Nah itu yang saya suka. Tapi ya kita lawannya bisa bermainlah. Kan konstitusi kita ngajarin kita juga, harus cerdas," ujar Luhut.