Kabar Duka dari Aceh, Tambahan 7 Orang yang Meninggal karena COVID-19, Total Mencapai 832 Orang
Ilustrasi - Warga melaksanakan salat jenazah terinfeksi COVID-19, di halaman masjid Ie Masen Kayee Adang, Banda Aceh, Aceh (Foto: Irwansyah Putra/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Aceh, Senin, menyebutkan ada tambahan tujuh orang warga yang terinfeksi virus corona di provinsi itu meninggal sehingga total kasus meninggal sudah mencapai 832 orang.

“Penderita COVID-19 meninggal dunia bertambah lagi tujuh orang dalam 24 jam terakhir di Aceh, kemudian 21 orang sembuh dan 34 orang kasus positif baru,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, dilansir Antara, Senin, 5 Juli.

Dia menyebutkan penambahan tujuh pasien COVID-19 yang meninggal dunia itu meliputi masing-masing dua orang warga Kabupaten Pidie dan Kota Banda Aceh, serta satu orang warga Langsa, Aceh Jaya dan Aceh Tengah.

Sementara 21 pasien COVID-19 yang sembuh yakni 11 orang warga Pidie dan 10 orang warga Banda Aceh. Sedangkan puluhan penambahan kasus baru tersebar di Banda Aceh 14 orang, Aceh Besar enam orang, Pidie empat orang, Aceh Barat dan Aceh Utara dua orang.

“Selanjutnya warga Aceh Jaya, Nagan Raya dan Kota Lhokseumawe sama-sama satu orang dan tiga orang lainnya warga luar daerah Aceh,” katanya.

Secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 19.605 orang, di antaranya pasien yang masih dirawat atau isolasi mandiri sebanyak 3.539 orang, pasien sembuh 15.234 orang dan kasus meninggal dunia 832 orang.

Ia menjelaskan penularan virus corona masih terus terjadi di tengah masyarakat Tanah Rencong itu, yang dibuktikan dengan laporan harian Satgas COVID-19 di kabupaten/kota tentang penambahan kasus.

Apalagi, kata dia, hasil pemantauan protokol kesehatan (prokes) di Aceh menunjukkan pemakai masker di bawah rata-rata nasional. Kepatuhan memakai masker di Aceh dalam sepekan terakhir yakni 8,19 persen sedangkan nasional 88,61 persen.

Sementara tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan di Aceh sekitar 89,34 persen, sedangkan rata-rata nasional 87,54 persen.

“Kepatuhan prokes di Aceh sudah lebih baik, namun kepatuhan memakai masker masih di bawah rata-rata nasional. Kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan di Aceh lebih baik, di atas rata-rata nasional, dibandingkan kepatuhan memakai masker,” katanya.

Kendati demikian pihaknya terus memantau penerapan prokes masyarakat di permukiman, jalan umum, restoran, kedai, tempat wisata, ruang olahraga publik, mall, terminal, perkantoran dan sekolah, di setiap kabupaten/kota dalam upaya menekan laju penambahan kasus.