Satgas COVID-19: Jangan Berbondong-bondong Beli Tabung Oksigen untuk Persediaan di Rumah
ILUSTRASI FOTO/DOK ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengaku ada kelangkaan ketersediaan tabung oksigen untuk pasien di rumah sakit. 

Karenanya, Wiku meminta masyarakat untuk tidak berbondong-bondong membeli suplai oksigen untuk kebutuhan di rumah masing-masing. 

"Saya meminta kepada masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri agar tidak berbondong-bondong membeli tabung oksigen untuk menjadi persediaan di rumah karena hal ini dapat menghambat ketersediaan oksigen yang dibutuhkan rumah sakit," kata Wiku kepada wartawan, Senin, 5 Juli.

Wiku meminta masyarakat memahami bahwa saat ini tabung oksigen sangat diperlukan untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala sedang-berat di rumah sakit. 

Tidak hanya itu, penderita penyakit kronis lain seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) berat juga membutuhkan suplai oksigen untuk dapat bertahan hidup.

Masyarakat juga harus tahu, Wiku bilang pemberian oksigen secara berkepanjangan tanpa pemantauan tenaga kesehatan dapat berbahaya. 

"Gejala sesak napas dapat berkurang dengan  mempraktekkan posisi telungkup (proning), menyamping, dan semi-fowler (setengah duduk) secara bergantian setiap 30 menit serta menjaga ruangan terventilasi dengan baik," jelas dia.

Berkaitan dengan hal itu, Menteri Kesehatan (Mekes) Budi Gunadi Sadikin membentuk satuan gugus tugas khusus terkait persoalan pasokan tabung oksigen di rumah sakit dalam penanganan pasien COVID-19.

“Kami telah mengidentifikasi kebutuhan oksigen di masing-masing rumah sakit dan membentuk satgas oksigen di berbagai provinsi," ujar Menkes Budi.

Satgas yang dibentuk akan menyesuaikan supply yang ada dengan demand di masing-masing rumah sakit dan transportasi logistiknya ke masing-masing rumah sakit dari produsen yang ada.

Menkes Budi juga telah menyiapkan strategi lain apabila supply oksigen masih mengalami kekurangan. Menkes meminta Kementerian Perindustrian untuk mengkonversikan oksigen yang tadinya dialokasikan ke industri menjadi ke rumah sakit. Jika perlu, oksigen akan diimpor dari luar negeri.