Kasus Positif Bertambah, RS di Jayapura Krisis Oksigen
Pasien COVID-19 yang dirawat di luar IGD RSUD Jayapura. (ANTARA/HO/Humas Polda Papua)

Bagikan:

JAYAPURA -  Peningkatan kasus positif, di sejumlah daerah terus mengkhawatirkan. Di Jayapura, kini sejumlah rumah sakit yang menangani kasus COVID-19  mulai mengalami krisis oksigen akibat persediaannya terbatas.

"Memang benar sebagian besar rumah sakit mengalami krisis oksigen yang sangat dibutuhkan, khususnya pasien COVID-19," kata Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Kota Jayapura Dr. Nyoman Antari kepada Antara, Selasa 20 Juli.

Selain krisis oksigen, ruangan tempat merawat pasien COVID-19 juga menipis, akibat terjadinya lonjakan warga yang terjangkit COVID-19.

Akibatnya banyak pasien yang terpaksa dirawat di tenda atau di luar IGD sambil menunggu ketersediaan tempat tidur di ruang perawatan.

Direktur RS Provita drg Fransca mengakui hingga Minggu, 18 Juli petang persediaan oksigen hanya tinggal 26 tabung oksigen sementara saat ini merawat 44 pasien.

"Kami tidak bisa menolak pasien yang datang, namun petugas sudah diminta untuk memberitahukan kondisi yang dialami rumah sakit," kata drg Fransca.

Hal senada juga diungkapkan Direktur RS Dian Harapan dr.Ance Situmorang yang mengaku saat ini hanya memiliki 15 tabung.

padahal terdapat 50 pasien COVID-19 sedang dirawat, termasuk 12 yang dirawat di tenda karena keterbatasan ruangan, kata dr Ance Situmorang.

Wakil Direktur RSUD Jayapura dr. Silwanus Sumule secara terpisah mengaku rumah sakitnya juga mengalami krisis oksigen akibat terjadinya lonjakan pasien COVID-19.

menurut dr. Sumule, pasa Selasa siang, 20 Juli, di sela-sela kunjungan kerjanya ke RSUD Jayapura, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri membantu 120 tabung oksigen.

Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Kota Jayapura mengungkapkan, hingga Senin, 9 Juli tercatat 972 orang dirawat akibat positif COVID-19, sebanyak 197 orang diantaranya dirawat di LPMP Kotaraja.

Secara kumulatif tercatat 10.453 orang positif, 9.278 orang sembuh dan 972 orang meninggal.