JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin jadi sorotan setelah mengajak masyarakat untuk berwisata ke Raja Ampat di tengah pandemi COVID-19 yang makin meningkat di Tanah Air. Setelah ramai berpolemik, ajakan ini diklarifikasi dan disebut boleh dilaksanakan setelah pandemi berhasil dikontrol nantinya.
Saat membuka acara Raja Ampat e-Festival, Ma'ruf mendorong masyarakat untuk berwisata ke kawasan tersebut demi mendukung Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia untuk mempercepat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata.
"Berkenaan dengan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia saya mengajak kita semua untuk berwisata ke Raja Ampat yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya," katanya seperti dikutip dari kanal YouTube Wakil Presiden RI, Selasa, 29 Juni.
"Berwisatalah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan," imbuh mantan Rais Aam PBNU tersebut.
BACA JUGA:
Dia berharap dengan adanya gerakan ini, para pelaku usaha dapat menyiapkan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mendukung kegiatan pariwisata seperti souvenir khas Papua Barat yang sesuai dengan minat pasar serta sentra kuliner yang berkonsep kekinian tapi tak melupakan ciri khasnya.
Selain itu, Ma'ruf juga mendorong supaya tempat pariwisata seperti di Raja Ampat menyediakan fasilitas bagi para pelancong muslim. Misalnya, seperti tempat salat dan kuliner halal.
"Tak lupa saya juga ingin mendorong agar destinasi-destinasi wisata menyedian fasilitas bagi para pelancong muslim agar merasa nyaman dan betah. Seperti (menyediakan, red) tempat salat, makanan atau restoran halal," ungkapnya.
"Gerakan Bangga Berwisata juga diharapkan dapat mendukung pencapaian pemilihan di sektor pariwisata," tambah Ma'ruf.
Ajakan Ma'ruf untuk berwisata ke Raja Ampat ini lantas jadi sorotan. Penyebabnya, narasi yang disampaikannya dianggap berbeda dengan arahan Presiden Jokowi yang kerap meminta masyarakat untuk diam di rumah dan mengurangi mobilitas di tengah laju kasus COVID-19 yang makin menggila belakangan ini.
Hal ini beberapa kali disampaikan eks Gubernur DKI Jakarta tersebut, termasuk saat mengumumkan penerapan PPKM Mikro beberapa waktu lalu. Saat itu, Jokowi meminta masyarakat untuk tetap di rumah saja.
"Sekali lagi saya ingatkan, tinggalah di rumah jika tidak ada kebutuhan yang mendesak," kata Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 28 Juni.
Tak hanya itu, dia juga meminta masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan tak ragu menjalankan program vaksinasi COVID-19 jika sudah mendapat giliran.
Selanjutnya, Jokowi juga memerintahkan pemerintah pusat bersinergi dengan pemerintah daerah dan jajaran TNI-Polri untuk memantau pelaksanaan PPKM Mikro berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Setelah menjadi sorotan, Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi mengatakan ajakan yang disampaikan Ma'ruf Amin pada acara tersebut sebenarnya hanya sebagai persiapan dan wisata bisa dilakukan setelah pandemi COVID-19 mereda.
"Harus saya tegaskan bahwa maksud pernyataan wapres tersebut adalah dalam rangka persiapan apabila kondisi pandemi COVID-19 sudah pulih dan aman bukan saat ini, ketika kita sedang menghadapi pandemi COVID-19 dengan kebijakan pembatasan ketat," kata Masduki dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan.
Dirinya menegaskan Ma'ruf adalah sosok yang konsisten dan kerap mengajak seluruh lapisan masyarakat terlibat secara intens menangani COVID-19 beserta dampaknya.
Tak hanya itu, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga orang yang taat melaksanakan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, tak mungkin Ma'ruf mengajak masyarakat berwisata di tengah kondisi COVID-19 terus meningkat.
"Untuk itu sekali lagi saya tegaskan bahwa Wapres tidak mengajak masyarakat untuk berwisata di tengah masa pandemi COVID-19 saat ini, melainkan memberikan semangat agar masyarakat semakin ketat menerapkan protokol kesehatan untuk membantu pemulihan masyarakat di bumi pertiwi Indonesia dari dampak pandemi," ungkap Masduki.
Kalaupun saat pandemi COVID-19 telah melandai, Ma'ruf tetap meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mengendalikan penyebaran virus. Hal ini, kata Masduki, tentunya akan berdampak pada pemulihan ekonomi di berbagai sektor termasuk pariwisata.
"Insyaallah kita bisa menekan laju penyebaran COVID-19 dan Indonesia segera pulih dan aman dari pandemi COVID-19. Di saat itulah kita membangkitkan ekonomi nasional, termasuk di dalamnya, mengaktifkan kunjungan pariwisata," pungkasnya.