Bagikan:

JAKARTA - Para mahasiswa di bidang kesehatan, baik mahasiswa kedokteran maupun keperawatan didorong untuk cepat diluluskan. Mengingat, lonjakan kasus COVID-19 sudah mengkhawatirkan.

Usulan tersebut dilontarkan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda sebagai langkah darurat untuk memastikan ketersediaan nakes dalam menghadapi gelombang kedua COVID-19 di dalam negeri. 

“Mereka yang sudah di tingkat akhir dan tinggal menyelesaikan kewajiban akademis yang sifatnya administratif segera saja diluluskan. Mereka bisa segera ditugaskan untuk memperkuat ketersediaan tenaga kesehatan dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Tanah Air,” ujar Huda, Minggu, 27 Juni.

Menurut politikus PKB itu, gelombang susulan pandemi COVID-19 yang merata di wilayah Indonesia tidak bisa dianggap enteng. Bahkan, beberapa hari terakhir terus tercipta rekor baru kasus positif COVID-19 yang mencapai 20 ribu kasus per hari, pada Kamis, 24 Juni.

“Jika tidak ada kebijakan fundamental, bisa mengancam sistem layanan kesehatan mengingat tingkat /bed occupancy rate/ (BOR) di rumah sakit rujukan hampir penuh. Selain itu tenaga kesehatan juga banyak mulai tumbang,” jelas Huda.

Selain langkah darurat, Huda juga mendorong pemerintah mempercepat program vaksinasi di Indonesia. Menurutnya, saat ini Indonesia sedang berkejaran dengan waktu untuk menciptakan kekebalan kelompok dalam menghadapi pandemi COVID-19.

 

Sebelum tercipta kekebalan kelompok, kata dia, maka Indonesia akan terus rawan menghadapi gelombang pandemi susulan.

“Jika melihat data, vaksinasi di Indonesia relatif lamban dibandingkan beberapa negara lain. Padahal stok vaksin kita relatif aman,” katanya.

Huda sepakat dengan usulan Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Tim Pengendali Bencana COVID-19 DPR Muhaimin Iskandar yang meminta pembukaan Poliklinik Desa sebagai sentra vaksinasi.

“Jika kekurangan tenaga vaksinator maka mahasiswa kedokteran maupun mahasiswa keperawatan bisa didorong sebagai relawan. Kami yakin dengan kerja bersama ini program vaksinasi akan bisa diselesaikan dalam waktu cepat,” pungkas Huda.