BOGOR - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menutup layanan Puskesmas Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal selama lima hari. Penutupan dilakukan setelah 11 tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan itu positif COVID-19.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan 10 nakes positif COVID-19 karena diduga tertular dari seorang nakes pada perawatan gigi di puskesmas tersebut.
"Puskesmas itu selama lima hari ditutup, dilakukan sterilisasi dan dilakukan penyemprotan disinfektan," katanya dikutip Antara, Selasa, 8 Juni.
Dia mengatakan satu nakes yang diduga menularkan COVID-19 kepada teman-temannya sudah menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan 10 nakes yang tertular COVID-19 sudah dievakuasi ke Pusat Isolasi COVID-19 Kota Bogor di BPKP Ciawi.
Dedie menuturkan kronologis kejadian penularan COVID-19 di Puskesmas Kelurahan Kayumanis, bermula dari tenaga kesehatan pada perawatan gigi berinisial K, bertugas bersama empat temannya di puskesmas tersebut pada Rabu, 2 Juni.
Pada Kamis, 3 Juni, K mengeluh tidak enak badan. Pada saat itu, seorang "office boy" (OB) di puskesmas itu juga merasakan demam dan setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, hasilnya positif, dinyatakan gejala tifus. Petugas pendaftaran pasien di puskesmas tersebut juga merasakan tidak enak badan.
Berdasarkan kejadian tersebut, dilakukan penelusuran dan dilakukan tes usap PCR kepada 10 pegawai Puskesmas Kayumanis pada Sabtu, 4 Juni. Hasilnya, 10 orang dinyatakan positif COVID-19.
"Sebelumnya, pegawai berinisial K sudah menjalani tes 'swab' (usap) PCR dengan hasil positif, sehingga seluruhnya ada 11 orang yang positif COVID-19," kata Dedie.
BACA JUGA:
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan nakes di Puskesmas Kayumanis sudah menjalani vaksinasi tahap pertama pada Januari lalu.
"Kejadian di Puskesmas Kayumanis ini menjadi contoh bahwa vaksinasi tidak menjamin kita kebal terhadap COVID-19, kalau kita tidak selalu berusaha menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Bima Arya mengingatkan masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat, meskipun telah menjalani vaksinasi, dan selalu waspada dari kemungkinan tertular COVID-19.