JAKARTA - Operasi sabotase terhadap salah satu bangunan Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) gagal dan tidak menyebabkan kerusakan atau korban, media Iran melaporkan pada Hari Rabu.
"Berkat tindakan pengamanan ketat yang diprediksi untuk tempat AEOI, upaya sabotase yang terjadi pada Rabu pagi gagal sebelum menyebabkan kerusakan. Kasus tersebut kini tengah diselidiki untuk mengidentifikasi pelakunya," mengutip Kantor Berita Iran IRNA, Rabu 23 Juni.
"Tindakan sabotase yang bertujuan untuk mengganggu aktivitas fasilitas nuklir Iran belum mampu mengganggu kelanjutan program nuklir Iran," lanjut media tersebut, tanpa merinci fasilitas nuklir yang menjadi sasaran percobaan sabotase.
Sementara itu, mengutip The Jerusalem Post, insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr milik Iran mengalami penutupan darurat. Hingga Selasa, perbaikan di pembangkit listrik Bushehr masih berlangsung.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, awal pekan ini Perdana Menteri Baru Israel Naftali Bennett mengatakan, kebijkan Israel tidak akan berubah dan tidak akan mengizinkan Iran memiliki senjata nulir, kendati memiliki presiden baru.
Sebelumnya, Pemerintah Iran mengumumkan sukses membuat 6,5 kilogram uranium diperkaya hingga 60 persen pada Selasa 15 Juni waktu setempat, membuat Iran jadi perhatian dan semakin dekat untuk bisa memproduksi bom nuklir.