Buntut Harley dan Brompton Bodong, Erick Thohir Ancam Copot Direksi Garuda
Menteri BUMN Erick Thohir (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta pertanggungjawaban direksi atau pejabat PT Garuda Indonesia terkait temuan kargo ilegal berupa sparepart motor Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat Garuda. 

Menurutnya, kesadaran mundur dari jabatan lebih baik daripada dirinya yang melakukan pencopotan. "Sebelum dicopot lebih baik mengundurkan diri kalau memang sudah merasa ya salah," kata Erick kepada wartawan di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 5 Desember.

Dia meminta, pejabat yang tak disebut namanya itu mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan cara mundur dan tidak mengorbankan orang lain atas kesalahan yang diperbuatnya.

"Seorang pemimpin itu harus mempunyai posisi yang jelas. Tidak bisa kalau salah justru mengorbankan orang lain," ungkap Erick.

Mantan Ketua INASGOC ini mengatakan bila tak juga mundur dalam waktu dekat, maka bukan tak mungkin dia akan mencopot pejabat tersebut. Hanya saja, pencopotan tersebut harus sesuai dengan proses dan bukti yang ada.

Berkaca dari kasus tersebut, Erick juga menegaskan telah meminta direksi Garuda Indonesia untuk melakukan perbaikan sistem di internal perusahaan plat merah.

Foto Sparpart Harley Davidson dan Sepeda Bromton bodong (dok. Istimewa)

Mantan pengusaha media ini mengatakan, sudah beberapa minggu sebelum kasus ini terungkap dia dan direksi Garuda Indonesia telah membicarakan hal ini.

"Saya sudah ketemu banyak direksi karena perubahan business model dipentingkan. Apalagi sign persaingan terbuka seperti hari ini. Resposnya baik tapi dengan adanya kasus ini sedihlah," ujarnya.

Skandal soal sparepart bodong ini terbongkar oleh petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang saat melakukan pemeriksaan terhadap pesawat yang baru mendarat dari Prancis dan langsung masuk ke Hanggar 4 Garuda Indonesia Maintanance Facility pada 17 November lalu.

Saat melakukan pemeriksaan, petugas bea dan cukai menemukan 18 boks berlabel bagasi penumpang. Boks ini juga tidak dilaporkan dalam penerbangan bernomor GA9721 yang diketahui membawa 22 orang penumpang berkategori VIP dan 10 orang awak kabin.

Setelah dibongkar, 18 boks yang berada di tempat bagasi penumpang itu ternyata berisi sparepart motor besar Harley Davidson, dua paket berisi sepeda Brompton, dan suku cadang pesawat tersebut.