Bagikan:

BANYUWANGI - Klaster penularan COVID-19 dari hajatan pernikahan kembali ditemukan di Banyuwangi, Jawa Timur. Klaster hajatan COVID-19 ditemukan di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo.

Sebanyak 14 orang yang sebelumnya mengikuti hajatan terpapar COVID-19. Klaster ini diketahui saat seorang warga sakit dan saat dilakukan tes dengan hasil positif COVID-19.

"Di sana (Sumberasri) ada lonjakan kasus orang-ornag yang mengikuti hajatan, ini ada 14 orang positif," kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono, di kantornya, Senin, 21 Juni.

Dengan demikian, ada dua klaster hajatan di Banyuwangi yang saat ini terdeteksi. Klaster hajatan pertama terdeteksi di Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo. 

Per Senin, 21 Juni, sebanyak 46 warga terpapar COVID-19. Dari jumlah itu, satu orang meninggal dunia, 19  orang sembuh dan tercatat 26 kasus aktif.

Namun dari klaster ini sejak Minggu, 20 Juni kemarin, sudah tak ada lagi yang ditemukan positif saat dilakukan tes dari kontak erat.

"Kemarin sudah tracing dan tak ketemu lagi yang positif," kata dia.

Widji mengatakan, munculnya klaster hajatan ini menandakan COVID-19 menyebar cepat ketika ada kerumunan. 

"Ini penularan terjadi di kerumunan dan buka masker. Kami imbau warga waspada ketika mengundang orang yang berpotensin kerumunan. Harus pertimbangkan ulang," katanya.

Bila ada kegiatan, maka warga harus melaporkan ke Satgas Kecamatan untuk penilaian mengenai penerapan protokol kesehatan.

Sementara itu, Dinkes Banyuwangi mencatat sebanyak 6.857 warga terpapar COVID-19 per 20 Juni. Dari jumlah itu, 256 orang dirawat, 5.902 sembuh, dan 699 orang meninggal dunia.