BANYUWANGI - Kasus penularan COVID-19 di Banyuwangi, Jawa Timur, melonjak dalam dua pekan terakhir. Hal ini ditandai dengan munculnya klaster-klaster baru COVID-19.
Selain dua klaster hajatan, Dinas Kesehatan Banyuwangi menemukan dua klaster baru yakni dari pondok pesantren dan ziarah Walisongo.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono mengatakan, sebanyak 28 santri di salah satu pondok di Kecamatan Blimbingsari dinyatakan positif COVID-19.
Hal ini diketahui setelah salah satu santri sakit dan dilakukan tes dengan hasil positif COVID-19 pada dua pekan lalu.
"Ada santri sakit lalu kita tes dan positif. Lalu tracing dan kembangkan ketemu 28 orang," kata Widji, Senin, 21 Juni.
Widji mengatakan pondok pesantren ini tak terlalu besar dengan jumlah santri di bawah 100 orang. Menurutnya, penanganannya juga lebih mudah karena mereka tinggal di satu lokasi.
"Seluruhnya isolasi di dalam pondok, akses keluar masuk perketat, sehingga tak ada yang keluar masuk. Jadi penanganan lebih mudah," kata pria yang akrab disapa Rio ini.
Selain itu muncul klaster dari kunjungan ziarah ke Walisongo di Kecamatan Blimbingsari. Sebanyak 11 orang dari rombongan ziarah ini dinyatakan positif COVID-19.
Namun, Widji belum menjelaskan detail kronologi dan jumlah warga yang ikut ziarah ini. "Penularan ini terjadi di kerumunan, mereka buka masker, ngobrol," katanya.
BACA JUGA:
Dinkes Banyuwangi mencatat kasus COVID-19 di Banyuwangi mengalami lonjakan 2 pekan terakhir. Jika sebelumnya penularan harian di bawah angka 10, kini angkanya di atas 30.
"Lonjakannya tidak langsung terjadi, dan pelan-pelan naik," kata dia.
Dinkes Banyuwangi mengimbau warga tetap taat protokol kesehatan dan menghindari kerumunan. Kerumunan sangat berpotensi mempercepat penularan COVID-19.