MEDAN - Wali Kota Medan, Bobby Nasution merespons kabarnya tewasnya seorang bocah usai digigit anjing beberapa hari lalu. Orang tua dari bocah itu mengaku sempat kesulitan mendapatkan vaksin anti rabies di Medan.
Merespons hal itu, Bobby Nasution mengingatkan seluruh rumah sakit dan puskesmas milik pemerintah agar tidak asal-asalan merencakanan belanja obat.
"Kalau belanja harus dilihat, jangan asal belanja. Terakhir dimusnahkan obat-obatan yang sudah dibeli karena tidak terpakai. Jadinya kan mubazir," kata Bobby Nasution, Rabu 16 Juni.
Menurut Bobby Nasution, vaksin anti rabies harusnya tersedia di seluruh Puskesmas.
"Kan wilayah kita sudah jelas ya, di mana ada yang memelihara anjing, misalnya anjing liar," sambungnya.
Atas kejadian itu, Bobby Nasution mengatakan pihaknya berencana untuk memberikan vaksin anti rabies kepada seluruh hewan peliharaan warga.
"Saya pelajari lagi kita perlu adakan suntik rabies. Saya coba komunikasi dengan dokter hewan,rumah Pet Shop. Kita bisa bekerja sama untuk melakukan suntik rabies kepada hewan-hewan peliharaan," ujarnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Lia, ibu bocah laki-laki di Medan berinisial RA (10), yang tewas digigit anjing tetangganya mengungkapkan kesulitannya mencari obat anti rabies di Medan.
Dia mengatakan pada Jumat, 11 Juni, sempat membawa RA ke Rumah Sakit Adam Malik, untuk mencari vaksin rabies. Namun dokter menyarankan agar mencarinya di klinik Bestari di Kecamatan Medan Petisah. Namun lagi-lagi di sana juga kosong.
"Dari sana kita disuruh coba cari klinik lain mana tahu ada, kita cari tidak ada," ujar Lia.
Setelah satu hari tidak menemukan obat anti rabies, keesokannya, lagi-lagi Lia kesulitan mencari obat rabies untuk anaknya.
"Kita coba cari ke klinik Tuntungan, kosong, dari situ kita disarankan mencari di apotik. Semua apotik kosong," jelasnya.
Setelah berbagai kesulitan, akhirnya Lia menemukan obat anti rabies itu di apotik Kimia Farma.
"Kemudian setelah divaksin itu, efeknya semakin parah, ingatan nya semakin lupa, linglung. Tubuhnya makin lemas," ujar Lia.