PKB Iri Lihat PDIP Berpotensi Usung Capres Tanpa Koalisi
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (​PKB) Jazilul Fawaid/ Instagram

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (​PKB) Jazilul Fawaid mengaku partainya iri dengan PDI Perjuangan yang bisa mengusung calon presiden tanpa berkoalisi dengan partai lain.

Sebab, hasil survei menyatakan keterpilihan PDIP di pemilihan legislatif DPR RI tahun 2024 akan mencukupi syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential treshold) sebesar 20 persen.

"Tanpa koalisi pun PDIP sudah cukup. Jadi, kami iri sebenarnya karena dari ambang batas hanya PDIP saja. Kalau PKB atau partai yang lain tidak sampai 20 persen," kata Jazilul dalam diskusi virtual, Minggu, 13 Juni.

Presidential treshold 20 persen terasa berat bagi partai yang dipimpin Muhamimin Iskandar (Cak Imin) ini. Oleh sebab itu, Jazilul menyebut saat ini PKB belum berani mengumumkan tokoh yang akan diusung menjadi calon presiden tahun 2024.

"Omong kosong kalau (PKB) menyebut nama calon kalau tanpa koalisi bisa mengusungnya. Variabel kecukupan kursi ini hanya diiliki oleh PDIP, tidak dimiliki oleh variabel partai lain," ujar dia.

 

Oleh sebab itu, tantangan partai-partai ada hari ini adalah mencari kadernya untuk menjadi calon presiden atau wakil presiden. Ditambah, harus melobi partai lain untuk berkoalisi.

"Ini yang menjadi pemikiran kami. Tentunya, PKB dan partai-partai menengah yang lain untuk berpikir menjaga membangun komunikasi agar mampu menyusun agenda bersama untuk menemukan figur yang diharapkan oleh masyarakat," jelasnya.

Sebagai informasi, Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis survei mengenai pilihan partai politik pada Pileg 2024. Hasilnya, PDIP mendapat keterpilihan terbanyak sebesar 25,9 persen.

Lalu, Gerindra 10,9 persen, Golkar 10,7 persen, PKB 9,7 persen, Demokrat 6,6 persen, PKS 4,6 persen, Nasdem 3,7 persen, PPP 2,6 persen, PAN 1,8 persen, dan partai lain di bawah 1 persen.

Diketahui, survei ini dilakukan pada periode 21-28 Mei 2021. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.220 responden yang dipilih secara acak. Adapun margin of error survei ini diperkirakan sekitar 3,05 persen dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.