JAKARTA - Kemarin, Presiden Joko Widodo menjajal kereta api ringan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Pengamat transportasi dari Masyarakat Trasportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno berharap LRT Jabodebek tak seperti LRT Palembang.
Sebab, sejak awal beroperasi, LRT Palembang kerap mengalami gangguan saat pengoperasian. Baru seminggu beroperasi, LRT Palembang sempat mogok tiga kali. Saat ini, LRT Palembang pun sepi penumpang.
"LRT Jabodebek jangan mengulangi kesalahan di Palembang, yang minim masa uji cobanya," kata Djoko dalam keterangannya kepada VOI, Kamis, 10 Juni.
Menurut Djoko, pemerintah tak boleh mengabaikan akses penunjang menuju ke setiap stasiun LRT yang kini belum selesai dibangun. Pemerintah mesti bergerak cepat membangun akses jaringan jalan menuju ke setiap stasiun yang berada di luar Kota Jakarta.
Selain itu, menyediakan angkutan penghubung antara kawasan permukiman ke stasiun terdekat. Mengingat, sejatinya ada potensi sebesar 81 persen pengguna kendaraan pribadi ingin mencoba beralih menggunakan LRT.
BACA JUGA:
"Alasannya waktu tempuh yang lebih singkat dan biaya perjalanan yang jauh lebih murah dibandingkan tol," ujarnya.
Lalu, ada pula potensi alih moda kendaraan umum ke LRT Jabodebek sebanyak 74 persen pengguna angkutan umum ingin mencoba beralih menggunakan LRT. Alasannya, waktu tempuh yang lebih singkat dan tempat kegiatan mereka dekat dengan stasiun LRT.
Yang perlu diperhatikan adalah fasilitas akses angkutan umum menuju stasiun LRT. "Misalnya, dekat pusat komersial/perkantoran, tersedia fasilitas parkir, dekat permukiman, dekat jalan utama, akses jalan masuk stasiun lebar, serta tersedianya feeder dari stasiun LRT dengan kendaraan umum lain seperti bus, angkot, angkutan daring, dan bus Transjakarta," jelas dia.
Kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecek perkembangan Lintas Rel Terpadu atau Light Rapid Transit (LRT) yang akan melintas di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).
Dia mengatakan saat ini pembangunan telah mencapai 84 persen dan akan diujicobakan sebelum dioperasionalkan.
"Saya berkunjung untuk melihat progres perkembangan pembangunan LRT jabodebek. Sudah selesai kurang lebih 84 persen, 84,7 persen progres pembangunannya," kata Jokowi.
Dia mengatakan, sebelum dioperasikan pada Juni 2022 mendatang, LRT ini akan diujicoba terlebih dahulu.
"Kita harapkan nanti di bulan April 2022 sudah mulai ditrial, mulai uji coba dan akan kita mulai untuk operasional itu bulan Juni 2022," ungkap eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Dia memaparkan alasan pemerintah membangun LRT Jabodebek. Menurutnya, LRT ini nantinya akan menjadi transportasi massal yang terintegrasi.
"MRT, LRT, kereta bandara, bus TransJakarta semuanya terintegrasi. Sehingga terjadi efisiensi dalam orang bepergian dari satu titik ke titik yang lain," ujarnya.