JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi buka suara soal LRT Jabodebek yang belum tersambung sampai Bogor.
Budi mengaku tidak dapat memastikan kapan moda transportasi ini akan tersambung ke wilayah Kota Hujan tersebut.
Namun, kata Budi, sejak awal dibangun pada 2015 lalu, proyek transportasi LRT Jabodebek memang direncanakan sampai Bogor.
“Direncanakan tetap ke Bogor. Karena kita tidak ingin membangun tidak selesai,” ujar Budi saat ditemui di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 30 Agustus.
Budi juga mengatakan anggaran penyambungan LRT Jabodebek belum dialokasikan pemerintah untuk tahun depan.
“Belum, ya,” kata Budi.
Sekadar informasi, saat ini LRT Jabodebek melayani dua relasi yakni Jakarta-Bekasi dan Jakarta-Cibubur. Moda transportasi ini belum tersambung sampai Bogor.
Warga Bogor Protes
Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR Mulyadi menyoroti LRT Jabodebek yang beberapa hari lalu diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia mempertanyakan penamaan moda transporasi ini.
Kata Mulyadi, LRT Jabodebek ini digadang-gadang menjadi transportasi massal yang menghubungkan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Namun, tidak sampai wilayah Bogor.
Hal ini disampaikan Mulyadi di dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Rabu, 30 Agustus.
“Selamat walaupun saya protes, LRT Bapak di-launching. Disebutnya Jabodebek saya agak protes Pak. Kenapa? Karena ada Bogor sebenarnya,” tutur Mulyadi.
BACA JUGA:
Menurut Mulyadi, jika memang trasnportasi massal ini tidak melewati wilayah Bogor, seharunya dinamakan Jadebek bukan Jabodebek.
“Harusnya Jadebek, karena warga Bogornya protes ke saya karena LRT belum sampai ke Bogor. Tapi kenapa namanya Jabodebek? Sederhana, tapi bagi kami penting Pak, karena nama Bogornya dibawa,” ucapnya.