Begini Penjelasan Disdik DKI Soal Sistem PPDB Online Eror
ILUSTRASI/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI, Dinas Pendidikan DKI, Slamet mengaku sistem PPDB yang dibuka hari ini bermasalah. Banyak warga yang tak dapat membuat akun untuk mendaftar sekolah negeri.

Slamet menjelaskan, masalah ini terjadi karena banyaknya masyarakat yang mengakses situs itu dalam waktu yang sama.

Hari ini memang sudah dimulai pendaftaran, yang barang kali informasi yang terjadi pada hari ini memang sistem terlalu padat, traffic yang masuk dari berbagai penjuru," kata Slamet dalam diskusi webinar, Senin, 7 Juni.

Namun, Slamet membantah jika server PPDB DKI down, melainkan hanya pelamabatan akses karena tingginya traffic. 

"Saya pastikan bahwa sistem hari ini, dari pagi itu tetap jalan. Kami sudah memantau beberapa dan masalah-masalah apa yang ada. Jadi, sekali lagi sistem hari ini tidak down tapi mengalami pelambatan," ujarnya.

Saat ini, tim dari Dinas Pendidikan DKI sedang berupaya memperbaiki erornya sistem pendaftaran PPDB DKI. "Secara teknis, kami sudah siapkan peningkatan badwitch maupun penambahan-penambahan seperti server, dan lain-lain," lanjutnya.

Sebelumnya, banyak warga yang mengeluhkan sistem online dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI Jakarta. Sejak PPDB jalur prestasi dibuka mulai hari ini, server PPDB daring sulit diakses. 

Keluhan ini juga dikonfirmasi oleh Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya. Ketua Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh Nugroho menyebut pihaknya juga mendapat gangguan saat memantau situs PPDB DKI.

"Pantauan kami, ada provlem dengan server. Ini sistemnya tidak siap ketika traffic penuh akibat orang tua siswa berlomba membuat akun," ucap Teguh.

Teguh mengatakan, sudah ada dua temuan yang paling menonjol. Pertama, kemampuan server dalam mengatasi tingginya traffic pendaftaran, sehingga orang tua mengalami kesulitan untuk mengakses laman pendaftaran.

Kedua, ada keluhan dari orang tua siswa terkait kolom asal sekolah yang tidak kunjung muncul.

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo juga mengaku mendapat aduan terkait sulitnya akses pendaftaran dalam sistem PPDB DKI tahun ajaran 2021.

Selain itu, Anggara juga menerima aduan terkait permasalahan captcha web pendaftaran yang tidak valid. Berdasarkan pantauan, salah satu penyebabnya adalah periode pendaftaran berbagai jenjang yang dibuka dalam waktu serentak, sehingga terjadi error di mana-mana.

"Saya sangat menyayangkan mengapa hal tersebut masih terus terjadi di pelaksanaan PPDB, padahal permasalahan yang sama pernah terjadi sebelumnya," ujar Anggara.

"Seharusnya dengan APBD DKI yang besar, permasalahan IT  bisa ditangani dengan baik. Apalagi Pemprov DKI punya Jakarta Smart City dan TGUPP, yang memungkinkan mereka untuk memberikan saran dan supervisi pelaksanaan PPDB sehingga permasalahan sama tidak berulang," lanjutnya.