Pelantikan 1.271 Pegawai KPK Dianggap Bentuk Arogansi dan Membuat KPK 'Makin Kuat'
Gedung KPK (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melantik ribuan pegawainya yang dinyatakan lolos Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Pelantikan yang dilakukan meski ratusan pegawai meminta penundaan sebagai bentuk solidaritas terhadap 75 kolega mereka lantas dianggap sebagai bentuk arogansi.

Ketua KPK Firli Bahuri resmi melantik 1.271 pegawai yang telah lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai pegawai aparatur sipil negara (ASN). Sebanyak 53 pegawai dilantik dalam ruangan. Sementara, sisanya mengikuti pelantikan secara daring demi menjaga protokol kesehatan. 

Pelantikan diawali dengan pembacaan Keprres RI Nomor 87/TPA Tahun 2021 tentang jabatan pimpinan tinggi madya di lingkungan KPK menetapkan Sekjen KPK Cahya Hardianto Harefa dan Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan sebagai PNS. 

Selanjutnya, Harefa dan Pahala membacakan sumpah sebagai pegawai ASN eselon 1A. Dilanjutkan dengan pembacaan sumpah pegawai KPK eselon di bawahnya.

"Saya menyatakan dan berjanji dengan sungguh-sungguh bahwa saya untuk diangkat sebagai pegawai negeri sipil akan taat pada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. Bahwa saya akan menaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya," ucap Firli saat memandu sumpah jabatan di Gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Juni.

Dalam konferensi pers yang digelar usai pengambilan sumpah dilakukan, Firli mengklaim semua pegawai KPK yang lolos TWK hadir dalam pelantikan peralihan menjadi pegawai ASN dalam kehadiran fisik maupun secara daring.

"Total pegawai KPK yang hadir dalam acara pelantikan pegawai KPK sebagai ASN tanggal 1 Juni 2021 adalah 1.271 orang pegawai atau semua yang memenuhi syarat untuk dilantik," ungkapnya.

Rinciannya, sebanyak 2 pemangku jabatan pimpinan tinggi madya, 10 pemangku jabatan pimpinan tinggi pratama, 13 pemangku jabatan administrator, dan 1.246 pemangku jabatan fungsional dan pelaksana.

Sebenarnya, ada 1.274 pegawai KPK yang dinyatakan memenuhi syarat karena telah lolos TWK. Namun, ada 3 orang yang tidak dilantik karena masing-masing mengundurkan diri, tidak memenuhi syarat pendidikan, dan meninggal dunia.

Setelah dilantik menjadi ASN, para pegawai ini akan menjalankan orientasi pembekalan. Nantinya, KPK akan berkoordinasi dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Pelantikan dianggap bentuk arogansi

Dengan tetap dilantiknya 1.271 pegawai di tengah polemik TWK dan adanya permintaan penundaan dari ratusan pegawai KPK, Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai hal ini adalah bentuk dari arogansi pimpinan komisi antirasuah yang dikomandoi Firli.

"ICW berpandangan pelantikan pegawai KPK menjadi ASN yang kabarnya digelar hari ini merupakan bentuk nyata dari arogansi pimpinan KPK," kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 1 Juni.

Bukan hanya itu, dia menyebut pelantikan ini makin menguatkan dugaan jika TWK adalah sebuah alat untuk menyingkirkan 75 pegawai yang berintegritas dan salah satunya, penyidik KPK Novel Baswedan. Sehingga, ICW mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tetap mengangkat 75 pegawai KPK yang gagal sebagai ASN.

"Atas dasar itu maka ICW mendesak agar Presiden segera mengeluarkan surat keputusan untuk mengangkat 75 pegawai yang sedianya dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat untuk menjadi Aparatur Sipil Negara," ujar Kurnia.

Sementara itu, eks Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK Sujarnako menganggap pelantikan pegawai ini sudah sesuai dengan cita-cita Firli Bahuri. Dia juga mengatakan, eks Deputi Penindakan KPK itu telah memenangkan ronde pertama pertarungan.

"Selamat kepada Firli Bahuri akhirnya yang sudah dicita-cita cukup lama tercapai sudah. Ronde pertama telah dimenangkannya," ungkap Sujanarko dalam keterangan tertulisnya.

Pelantikan ini juga dianggapnya menjadi kabar baik bagi oligarki. Dia menyindir, hal ini akan makin memperkuat KPK ke depannya. 

"Tentu ini kabar baik bagi oligarki, akhirnya KPK benar benar menjadi sangat kuat. Ini juga membuktikan mental Firli yang luar biasa baik terkait kesetiakawanan. Dengan kebaikan ini, mudah-mudahan Firli dikategorikan yang akan masuk surga," katanya.

Meski begitu, dia menganggap pertarungan antara 75 pegawai yang dinyatakan tak lolos TWK dengan Firli Bahuri, dkk masih akan terus terjadi. Sehingga, dia meminta puluhan pegawai tersebut untuk tetap menyiapkan strategi dan stamina.

"Untuk kawan-kawan 75 (tak lolos TWK, red) gimana, biasa kena hook dan jatuh di ronde pertama. Pertarungan masih panjang, siapkan strategi, stamina, dan jangan lupa berdoa," pungkasnya.