Jokowi Targetkan Mei Kurva Penyebaran COVID-19 Menurun
Ilustrasi (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan, akhir Mei ini kurva penyebaran virus korona turun, Dengan begitu, dia memerintahkan semua jajaran fokus dan bekerja keras menangani kasus ini dengan cara apapun.

"Target kami di bulan Mei ini harus betul-betul tercapai, sesuai target yang kami berikan yaitu kurvanya harus sudah turun. Masuk pada posisi sedang di bulan Juni dan di bulan Juli harus masuk pada posisi ringan dengan cara apapun," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 6 April.

Jokowi yakin, jika semua masyarakat menjalankann protokol kesehatan maka pandemi COVID-19 di Indonesia akan segera berakhir.

Selain itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, mengatakan dalam penanganan wabah, seluruh jajaran pemerintahan harus berpegang pada prinsip good governence dengan melakukan transparansi terhadap data.

Dia juga meminta seluruh jajarannya untuk bergerak cepat dan tepat untuk mencapai tujuan memberi keselamatan bagi semua masyarakat di bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi.

"Untuk mencapai tujuan itu sekali lagi kami semua pemerintah harus bergerak dengan cepat. Karena betul-betul situasinya bersifat extra ordinary dan memerlukan kecepatan dan ketepatan," ungkap dia.

Penurunan Kurva Sulit Tercapai Tanpa Kerja Keras

Namun, target Jokowi dan jajaran dinilai sulit untuk dicapai. Sebab, uji polymerase chain reaction (PCR) untuk memetakan penyebaran virus saja belum maksimal. Ditambah lagi, Indonesia belum masuk fase puncak pandemi COVID-19. Untuk itu, pemerintah perlu kerja keras untuk mencapai hal itu.

"Indonesia belum masuk fase puncak kurva pandeminya dan tiap kepulauan akan berbeda," kata Ahli Epidemiologi Universitas Griffith, Dicky Budiman saat dihubungi VOI.

Apalagi, puncak kurva Jakarta diperkirakan bulan Juni mendatang. "Sementara daerah lain di Jawa akan bervariasi," ungkap dia.

Namun demikian, apa yang ditargetkan Jokowi dan jajaran adalah hal yang wajar. Hal itu supaya pemerintah punya arah yang terukur dalam menangani kasus ini.

"Tapi kalau bicara soal probabilitasnya memang kecil kemungkinan berhasil karena apa yang terjadi saat ini kan buah sebulan yang lalu," jelasnya.

"Artinya, kalau mau melandaikan kurva perlu kerja keras minimal dua minggu sampai sebulan baru terlihat nyata efeknya," tutup Dicky.