Bagikan:

JAKARTA - Penanganan penyebaran COVID-19 di Kota Bekasi bisa dikatakan cukup baik. Berdasarkan data yang ada, selama dua hari terakhir hanya ada 1 penambahan kasus positif.

Mengutip website corona.bekasikota.go.id, data per 25 Mei jumlah kasus positif mencapai 296 orang. Dua hari kemudian, pasien positif COVID-19 menjadi 279 orang.

Kemudian, merujuk pada kasus sembuh, bisa dikatakan tingkat kesembuhan pasien cukup tinggi dengan jumlah 250 orang. Sedangkan, untuk kasus meninggal tercatat 32 orang meninggal akibat COVID-19.

Untuk saat ini, sekitar 15 orang sedang berjuang melawan virus agar sembuh dan bisa beraktivitas kembali. Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) terbilang cukup tinggi mencapai 1.046 orang. Pun dengan orang dalam pemantauan (ODP) 3.236 orang.

Dari belasan Kecamatan di Kota Bekasi, jumlah kasus positif terbanyak masih berada di Bekasi Selatan dengan jumlah 44 orang. Sebaliknya, Bantar Gebang menjadi Kecamatan paling sedikit kasus positif dengan hanya tercatat 4 orang terjangkit.

Penularan virus menurun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyebut jika kurva penyebaran COVID-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, sudah mulai terkendali. Hal ini dibuktikan dengan tingkat penularan (reproduction rate) di bawah angka 1.

"Angka-angka, fakta di lapangan, angka-angka bagaimana kurva R0-nya seperti di Bekasi sudah di bawah 1, sudah bagus," ucap Jokowi di Bekasi, Selasa, 26 Mei.

Dengan tingkat penularan yang rendah, maka, Jokowi meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bekasi Rachmat Effendy untuk konsisten menjaga dan menekan serta memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Sehingga, nantinya masyarakat akan bisa kembali beraktivitas dan berdampak pada meningkatnya sektor ekonomi yang sebelumnya sempat anjlok di awal masa pagebluk COVID-19.

"Tadi saya sampaikan ke wali kota, gubernur, di Bekasi terus diteken R0 di bawah 1," kata Jokowi.