JAKARTA - Proses evakuasi pengangkatan helikopter latih yang jatuh di Situ Rawa Jemblung Cibubur Depok, Jawa Barat masih menunggu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Kapolsek Cimanggis Kompol Ibrahim J Sadjab mengatakan hingga kini belum bisa dipastikan kapan helikopter tersebut akan dievakuasi karena menunggu KNKT.
"Belum tahu kapan evakuasinya dan jam berapa," katanya dikutip Antara, Jumat, 28 Mei.
Hingga pukul 17.25 WIB helikopter latih masih berada dalam Situ Rawa Jemblung dan hanya terlihat bagian pintunya saja yang tampak ke permukaan.
Sekitar pukul 17.00 WIB sebuah perahu mendekati helikopter yang berada di dalam Situ Rawa Jemblung tersebut.
Perahu yang membawa sejumlah penumpang dan seorang yang memakai rompi KNKT mendekat dan mengambil gambar helikopter tersebut.
Setelah beberapa menit memperhatikan helikopter kemudian perahu tersebut meninggalkan helikopter tersebut.
BACA JUGA:
Polisi menyebut tidak ada ledakan dalam insiden jatuhnya helikopter latih jenis Robinson R44 jatuh di Buperta Cibubur. Dari keterangan saksi, mesin helikopter langsung langsung mati usai jatuh ke danau Rawa Jemblung.
"Menurut saksi pesawat tidak mengeluarkan asap atau ledakan saat di udara pesawat pun saat masuk ke air mesin dalam keadaan hidup dan beberapa menit kemudian mesin mati," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat, 28 Mei.
Ssebelum jatuh, kata Yusi, beberapa saksi sempat melihat helikopter dengan kondisi oleng. Hingga akhirnya, pesawat itu jatuh ke dalam rawa.
"Helikopter terbang dari arah timur tiba tiba pesawat merendah lalu oleng ke kanan dan masuk ke rawa," kata dia.
Hingga saat ini, belum bisa dipastikan soal penyebab jatuhnya helikopter tersebut. Hanya dikatakan jika penyebabnya kerusakan mesin.
Sementara itu dua orang dalam helikopter R44 selamat. Mereka keluar dari helikopter yang jatuh ke Situ Rawa Jemblung.
“Pilot dan siswa berhasil menyelamatkan diri setelah 15 menit pesawat jatuh,” kata Kasubbag Humas Polrestro Depok Kompol Supriyadi, Jumat, 28 Mei.