JAKARTA - Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan Dharmasanti Trisuci Waisak 2565 Tahun Buddhis yang digelar Kementerian Agama. Jokowi hadir secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Jokowi menganggap ajaran dharma relevan dengan penanganan pandemi COVID-19 saat ini. Terutama, dalam hal kepedulian terhadap sesama dan tumbuhnya kesadaran saling membantu antara satu dengan yang lainnya.
“Butir-butir keluhuran ajaran dharma juga sangat relevan dengan situasi pandemi saat ini, mengingatkan kita untuk terus melangkah di jalan kebaikan, mengendalikan diri dari perilaku buruk, meningkatkan kepedulian kepada sesama, serta membantu dengan tulus dan ikhlas,” kata Jokowi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 27 Mei.
Jokowi mengapresiasi penerapan protokol kesehatan dan kesederhanaan umat Buddha dalam memperingati Trisuci Waisak yang berlangsung masih dalam suasana pandemi COVID-19 saat ini.
“Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada umat Buddha yang tetap menerapkan protokol kesehatan, menghindari kerumunan dalam beribadah, mengurangi mobilitas selama libur hari raya, dan menyelenggarakan peringatan Trisuci Waisak secara virtual," ungkap dia.
Kata Jokowi, kepatuhan menerapkan protokol kesehatan merupakan praktik keagamaan yang mulia, menghormati dan menghargai sesama umat manusia, bersama-sama berupaya memperoleh berkah kesehatan.
BACA JUGA:
Jokowi meminta perayaan Trisuci Waisak ini harus dijadikan momentum untuk memperkokoh komitmen untuk menghormati makna hakiki hidup dan kehidupan, menjalankan praktik-praktik kebenaran untuk meraih keharmonisan, serta mengajarkan dharma sebagai pedoman untuk menunaikan tugas dan kewajiban.
“Dengan menjalankan dharma, umat Buddha mendapatkan kesempatan menata keseimbangan batinnya, memuliakan keagungan Tuhan Yang Maha Welas Asih, memuliakan harkat dan martabat kemanusiaannya sebagai umat beragama,” jelasnya.
Sementara, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap umat Buddha Indonesia terus berkomitmen untuk menjaga keseimbangan yang paripurna, saling mendengar, saling melatih kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan yang ada.
“Kebenaran Dharma itu merupakan keyakinan yang fundamental, yang harus dipraktikkan dengan penuh cinta kasih dan kasih sayang kepada semua makhluk. Karena itu, tidaklah berlebihan manakala hari ini, Umat Buddha Indonesia meneguhkan diri untuk mempraktikkan kehidupan beragama yang moderat," jelasnya.