Sedang memuat podcast...

Ilustrasi (Moodywalk/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Hari ini umat Buddha merayakan hari raya Trisuci Waisak. Berdasarkan kalender Buddha, tahun ini merupakan tahun 2564. Oleh karena itu, tidak heran jika melihat atau mendengar ucapan "Selamat Hari Waisak 2564 BE". BE merupakan singkatan dari Buddhist Era.

Figur utama agama Buddha dituliskan lahir pada tahun 623 SM (Sebelum Masehi) dan meninggal pada usia 80 tahun. Maka menurut perhitungan, kalender Buddha dimulai sejak tahun 543 SM. Untuk mendapatkan tahun kalender Buddha, cukup tambahkan tahun masehi dengan 543.

Di Indonesia, hanya ada satu perayaan agama Buddha yang dijadikan hari libur nasional. Ketentuan ini pun baru ditetapkan pada tahun 1983 bersamaan dengan penetapan libur nasional hari raya Nyepi. Namun sebetulnya perayaan hari Waisak bukanlah satu-satunya hari penting dalam agama Buddha. Menurut Tipitaka, kitab suci agama Buddha, ada empat hari suci agama Buddha.

Ilustrasi waisak
Ilustrasi (Wisnu Widjojo/Unsplash)

Seperti yang diperingati hari ini, Trisuci Waisak merupakan peringatan atas tiga peristiwa suci yang terjadi pada diri Buddha Gautama, yaitu kelahiran, penerangan sempurna, dan kematian. Peringatan ini mengajak umat Buddha untuk merenungi dan menghayati kembali perjuangan hidup sang Buddha.

Ketiga kejadian tersebut sebetulnya tidak terjadi pada tanggal yang sama, namun Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia pertama tahun 1950 sepakat untuk merayakan ketiganya secara bersamaan. Perayaan ini diadakan setiap bulan Vesakha dalam kalender Buddha yang biasanya jatuh pada bulan Mei di kalender Masehi, tepat di saat terang bulan atau purnama penuh yang juga disebut Purnama Siddhi.

Selain peringatan Trisuci Waisak, masih ada peringatan Asadha Puja, Kathina, dan Magha Puja. Siniar VOI kali ini tidak hanya membahas tentang hari raya Trisuci Waisak, namun juga peringatan penting lainnya dalam agama Buddha. Silakan tekan tombol dengarkan.