JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, Suria Siri, mengatakan tingkat partisipasi lansia yang mengikuti vaksinasi COVID-19 di wilayah itu masih minim.
"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minimnya lansia mengikuti vaksinasi tersebut diantaranya ketakutan dan keraguan," katanya di Puruk Cahu, dilansir Antara, Rabu, 26 Mei.
Ia menjelaskan, minimnya lansia yang mendatangi tempat dilaksanakannya vaksinasi ini kemungkinan karena banyak termakan hoaks atau berita bohong, sehingga mereka atau keluarganya enggan mendatangi pos pelayanan vaksinasi.
Padahal, lanjut dia, vaksin COVID-19 ini tidak berbahaya, efektif, halal dan juga disediakan secara gratis oleh pemerintah.
"Jadi, sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak divaksinasi. Sebagai anak dan sebagai generasi muda, dan pengurus RT/RW di daerah ini diharapkan proaktif membawa atau mendaftarkan lansia supaya bisa segera divaksinasi," katanya.
BACA JUGA:
Menurut dia, vaksinasi bagi lansia ini bertujuan untuk meminimalisir angka terpapar akibat COVID-19, karena kelompok lansia memiliki risiko tinggi terpapar virus tersebut.
Kepada masyarakat juga diimbau supaya memperbanyak membaca dan menyebarkan berita gembira terkait vaksinasi COVID-19 terhadap para lansia, supaya tidak terpengaruh dengan informasi bohong.
Karena lanjut dia, hingga saat ini tingkat partisipasi lansia dalam mengikuti vaksinasi COVID-19 di Murung Raya masih sangat minim.
"Meski demikian, kami tetap mengupayakan agar tingkat partisipasi lansia mengikuti vaksinasi bisa maksimal sesuai target yang telah ditentukan," kata dia.
Selain itu Suria mengatakan untuk target vaksinasi terhadap petugas pelayanan publik, guru dan lansia di Murung Raya hingga akhir Mei ini sebanyak 10 ribu orang.
Pihaknya juga sudah menyiapkan sentra tempat pelayanan vaksinasi. Mereka yang divaksinasi supaya bisa mendatangi pos pelayanan tanpa perlu membawa surat keterangan domisili lagi.
"Vaksinasi ini berlangsung setiap hari di 10 kecamatan yang dilaksanakan di 15 Puskesmas," tambahnya.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat Murung Raya supaya tetap menjalankan protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah dengan menerapkan 5M.
"Kami juga berharap, banyaknya acara yang diselenggarakan masyarakat seperti pernikahan tidak menambah klaster baru, karena dari yang terlihat banyak yang kurang memerhatikan protokol kesehatan," demikian Suria Siri.