Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria menegaskan sudah menegur seorang guru yang menyebar hoaks atau berita bohong soal Israel-Palestina. Bahkan, guru itu diminta tidak usah ikut berpolitik.

"Pemprov melalui Disdik sudah menegur yang bersangkutan. Siapa saja yang kami minta apalagi seorang guru, PNS harap diperhatikan regulasinya, SOP, keterangan, etika, sikap, perilakunya, harus menjadi teladan," ucap Riza kepada wartawan, Rabu, 26 Mei.

Riza juga menegaskan seorang guru atau PNS tidak usah ikut berpolitik atau mengomentari hal yang bukan ranah pekerjaannya. Sebab, hal itu nantinya akan berdampak negatif. Misalnya, hanya akan berujung pada konflik yang memecah belah persatuan.

"Tidak usah mengurusi termasuk mengomentari yang bukan menjadi wilayahnya. Bukan menjadi kewenangannya," ungkap Riza.

"Urusan politik enggak usah diurus oleh para guru. Guru tugasnya mendidik, urusan lain-lain juga tidak usah. Jadi saya minta urusan guru tidak ada lain adalah menjadi pendidik yang baik," sambung dia.

 

Humas Dinas Pendidikan DKI Taga Radja Gah sebelumnya menyebut guru yang menyebarkan kabar hoaks tersebut sudah dipanggil oleh tim Penilaian Prestasi Kerja (PPK) PNS. 

Guru tersebut mengakui perbuatannya salah dan menyesal. Meskipun, pembelaannya hanya meneruskan informasi yang ia dapat dan tidak ada niat menghina Presiden.

"Ternyata memang dia menyesali betul bahwa itu tidak benar. Dia tidak ada niatan untuk menghina Presiden. Kedua, itu bukan tulisan dia, tetapi dia hanya ngeshare saja. Intinya, dia melakukan itu tidak benar dan mengakui itu tindakan tidak tepat," jelas Taga.

Soal pemberian sanksi, Taga menyebut hal itu sedang diproses. "Untuk sanksinya lagi diproses, yang jelas pembinaan itu pasti, akan dipanggil dinas terkait," tambahnya.