Menag: Jadikan Hari Raya Tri Suci Waisak Perekat Tali Persaudaraan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berpesan kepada umat Buddha untuk menjadikan peringatan hari raya Tri Suci Waisak semakin merekatkan tali persaudaraan antar sesama seperti yang tertuang dalam kitab suci Dhammapada.

"Kitab suci Dhammapada yang menyatakan bahwa kelahiran para Buddha merupakan sebab kebahagiaan. Pembabaran ajaran benar merupakan sebab kebahagiaan, persatuan merupakan sebab kebahagiaan, dan usaha perjuangan mereka yang telah bersatu merupakan sebab kebahagiaan," ujar Menag dikutip Antara, Selasa, 25 Mei. 

Yaqut mengatakan peringatan Tri Suci Waisak kali ini kembali harus digelar di tengah pandemi COVID-19 dengan segala ketentuan pencegahan penularan. Interaksi dan silaturahim antar umat menjadi terbatas.

Namun, pandemi COVID-19 tak boleh membuat perayaan suci ini kehilangan makna. Justru, kata dia, sesuai ajaran Buddha sudah semestinya umat mengatasi segala penderitaan dengan saling menjaga antar sesama.

"Di sinilah kita sebagai umat beragama di Indonesia diuji untuk bisa memahami dan menjalankan nilai-nilai keagamaan yang kita yakini," kata Yaqut.

Selain itu, Yaqut mengajak umat Buddha berbahagia dalam menjalankan praktik keagamaan di Indonesia yang mengambil jalan tengah. Melaksanakan praktik kehidupan beragama yang moderat, sehingga mampu menghadapi tantangan perubahan tatanan sosial dalam kehidupan.

Menurut Yaqut, sebagai umat beragama mesti meyakini setiap persoalan yang terjadi hanya bisa diatasi jika manusia memiliki kedamaian dalam hidupnya. Kedamaian yang ditopang oleh tekad teguh untuk menghayati kebenaran Dhamma sehingga terus menghiasi hidupnya.

"Kedamaian dan kebahagiaan menjadi tanggung jawab bersama. Kesulitan dan persoalan-persoalan juga harus dihadapi dan diselesaikan secara bersama. Demikian juga kepada seluruh umat Buddha Indonesia juga mempunyai tanggung jawab untuk ikut membangun masyarakat yang rukun damai dan sejahtera," kata dia.

Yaqut juga mengajak umat Buddha untuk turut mengembangkan Candi Borobudur sebagai superprioritas. Pemerintah sudah mengambil langkah strategis dalam merealisasikan program restorasi Borobudur yang berfokus pada nilai-nilai spiritual dan pendidikan dari situs Borobudur.

"Jadikanlah nilai-nilai hluhur itu sebagai spirit untuk bangkit dan bersatu bersama-sama menjadikan Candi Borobudur sebagai destinasi kunjungan religi agama Buddha dunia," katanya.