Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto kembali berbicara soal etika terkait tak diundangnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kegiatan yang dihadiri Puan Maharani akhir pekan lalu. Bambang menyebut Ganjar melanggar etika karena ambisius maju Pilpres 2024. 

“Kunci politisi itu adalah memahami keinginan seseorang. Kalau itu sesuai dengan tata krama, fatsun etika. Tetapi ada wilayah yang kita mesti hati-hati. Kalau wilayah aku pengen jadi calon presiden itu wewenangnya bu ketum,” kata Bambang di gedung DPR, Senayan, Selasa, 25 Mei.

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu juga mengungkapkan sinyal dari PDIP Jateng untuk menegur Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden. Karenanya, DPD PDIP Jateng tidak mengundang Ganjar dalam agenda yang dihadiri Puan Maharani tersebut.

“Maka ketika Mbak Puan rawuh ke Jawa Tengah maka kami mohon maaf lah rapat DPD. iki piye? ya sudah dikasih lah peringatan dulu, biar nanti kita ngobrol. Jangan diundang dulu. Just simple as that, kau aja yang kemudian muter muter, ini masalah internal,” ungkap Ketua DPD PDIP Jawa Tengah itu.

Namun Sekretaris Fraksi PDIP DPR itu menegaskan persoalan tersebut hanyalah dinamika internal partai. Dia membantah apabila masalah itu dijadikan sebagai polemik perebutan capres, antara Puan dan Ganjar.

“Jadi itu sangat sepele bukan soal rebutan capres antara Mbak Puan dan Pak Ganjar, durung ono kode bu ketum,” pungkas Bambang.