BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memastikan seleksi calon ASN dilakukan transparan sejak proses pendaftaran hingga selesai dengan sistem online. Rekrutmen untuk seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dimulai akhir Mei ini.
Bupati Banyuwangi meminta agar calon peserta tidak mempercayai siapa pun yang menjanjikan dapat meloloskan dalam seleksi tahun ini dengan meminta imbalan tertentu.
"Jangan percaya orang yang ngaku-ngaku sakt' bisa meloloskan jadi ASN alias menjadi calo. Jangan mau dimintai uang," ujar Ipuk, Selasa, 25 Mei.
Para peserta diminta menyiapkan diri dan berdoa. Bupati Banyuwangi kembali mewanti-wanti agar tak menggunakan calo.
"Dekati Tuhan dengan selalu berdoa, bukan dekati yang ngaku calo. Tidak ada jurus orang dalam di penerimaan ASN," kata dia.
Pendaftaran seleksi calon ASN tahun ini direncanakan akan dimulai 31 Mei hingga 21 Juni mendatang. Sementara seleksi administrasi dan pengumuman hasil seleksi administrasi dijadwalkan 1 sampai 30 Juni.
"Namun kepastian waktunya kami menunggu keputusan dari pemerintah pusat," kata Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Banyuwangi, Nafiul Huda.
Huda menjelaskan semua proses pendaftaran dilakukan secara online di www.sscasn.bkn.go.id. Sementara proses seleksi kompetensi digelar dengan skema computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Nasional (BKN) atau computer based test (CBT) Kemendikbud RI.
"Sehingga semua basisnya sistem teknologi, tidak bisa diintervensi siapa pun," ujar Huda.
BACA JUGA:
Tahun ini Pemkab Banyuwangi mendapat kuota 3.937 calon ASN, yang terdiri atas 3.624 tenaga guru, 237 tenaga kesehatan, dan 76 tenaga teknis lainnya.
Khusus untuk guru, seluruh lowongan yang tersedia adalah untuk formasi PPPK. Rinciannya, sebanyak 764 lowongan guru sekolah menengah pertama (SMP), 2.308 guru kelas, dan 552 guru pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) sekolah dasar (SD).
Sementara tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan lain sebanyak 313 formasi. Rinciannya, formasi CPNS tenaga kesehatan sebanyak 115 orang dan PPPK tenaga kesehatan sebanyak 122 orang. Selebihnya, total lowongan tenaga teknis lainnya sebanyak 76 formasi, yakni 41 CPNS dan 35 PPPK.