<i>Update</i> COVID-19 per 29 April: Grafik Penambahan Kasus Meninggal Terus Melambat
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (dok. BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto memaparkan perkembangan kasus per Rabu, 29 April pukul 12.00 WIB. Terjadi penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 260 pasien hari ini. 

Total pasien positif sampai hari ini mencapai 9.771 kasus. Ada penambahan sebanyak 137 pasien sembuh, sehingga total menjadi 1.391 pasien. Sementara, pasien meninggal 11 orang, sehingga menjadi 784 pasien.

Berdasarkan data tersebut, ada kabar baik yang diterima. Grafik peningkatan kasus meninggal dunia per hari terus melambat dalam sepekan terakhir. Beda bila dibandingkan dengan peningkatan kasus sembuh yang terus melonjak.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (dok. BNPB)

Rinciannya, kasus meninggal pada 23 April sebanyak 11 orang, lalu angka kasus meninggal sempat naik pada 24 April yakni sebanyak 42 orang. Kemudian, grafik kasus meninggal melambat perlahan pada 25 April sebanyak 31 orang, 26 April sebanyak 23 orang, 27 April sebanyak 22 orang, 28 April sebanyak 8 orang, dan hari ini sebanyak 11 orang meninggal.

"Distribusi usia meninggal terbanyak ada pada rentang usia 30-59 tahun yakni sebanyak 364 orang. Terbanyak kedua ada pada rentang usia 60-79 sebanyak 311 orang. Sementara, distribusi di atas 80 tahun sebanyak 28 orang," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu, 29 April.

Yuri mengungkapkan, faktor tertinggi yang mengakibatkan pasien meninggal adalah penyakit bawaan hipertensi. Disusul dengan penyakit diabetes, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru, baik asma maupun penyakit paru obstruksi menahun.

Kemudian, penambahan jumlah juga terjadi pada data pasien dalam pengawasan (PDP) dengan total keseluruhan mencapai 21.653 orang. Sedangkan, kasus orang dalam pemantauan (ODP) bertambah menjadi 221.750. 

Laboratorium yang saat ini telah aktif melaksanakan pemeriksaan sebanyak 89 laboratorium. Rincinannya, 48 laboratorium di rumah sakit, 15 laboratorium tersebar di perguruan tinggi, 18 jejaring laboratorium Kemenkes, 5 jejaring laboratorium kesehatan daerah, dan 3 laboratorium di jajaran balai veteriner di Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.

Uji spesimen cairan liur (swab) atau Polymerase Chain Reaction (PCR) telah dilakukan sebanyak 86.985 kali pemeriksaan. Jumlah kasus yang diperiksa sebanyak 86.985 orang. 

Kemudian, pemerintah secara bertahap akan mampu secara mandiri memproduksi reagen atau perangkat untuk kepentingan tes uji spesimen COVID-19. Sampai dengan saat ini untuk reagen pemeriksaan PCR ke seluruh Indonesia telah terdistribusi lebih dari 438.090. 

"Kita masih harus meningkatkan partisipasi aktif dengan memutus penularan COVID-19. Caranya, meningkatkan imunitas, tetap sabar, tidak panik, istirahat yang cukup, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, gotong royong melawan COVID-19" tutur dia.