Bagikan:

JAKARTA - Mantan sekretaris pribadi Edhy Prabowo, Putri Elok mengaku sempat diperintah untuk memesan buku-buku yang akan disumbangkan ke perpusatakan Akademi Militer oleh bosnya. Total harga buku-buku itu mencapai Rp100 juta.

Kesaksian ini disampaikan saat ditanya jaksa penuntut umum mengenai adanya perintah dari Edhy Prabowo untuk membayar pesanan buku. Putri pun mengamininya. 

Putri menceritakan awal mula adanya perintah itu saat Edhy Prabowo berkunjung ke Akademi Militer dan ingin menyumbang buku.

"Pernah pak, waktu itu Pak Edhy ada makan siang dengan para taruna Akademi Militer. Kemudian waktu makan siang pak Edhy sempat menyampaikan beliau ingin memberikan sumbangan 1.000 buku untuk perpusatakaan Akademi Militer," ucap Putri dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Selasa, 18 Mei.

Perintah untuk membeli buku-buku itu, sambung Putri, didapat tak langsung dari Edhy Prabowo. Melainkan dari Putri Catur yang merupakan staf khususnya.

"Kemudian dari situ bu Putri (stafsus) memberikan tugas ke saya tolong pilihkan buku yang mau bapak berikan," kata dia.

Putri kemudian mencarikan buku-buku yang akan disumbangkan. Dia juga menghubungi PT Balai Pustaka dan Gramedia untuk menyediakan buku-buku tersebut.

Namun pembayaran pemesanan buku dilakukan Amiril Mukminin. 

"Totalnya?" tanya jaksa.

"Saya kurang ingat tepatnya. Tapi di Balai Pustaka Rp40an juta. di Gramedia Rp56 juta," jawab Putri.

Jaksa menanyakan lagi jawaban itu. Sebab dalam berita acara pemeriksaan (BAP) total tagihan mencapai Rp 100 juta.

"Di BAP saksi totalnya per 24 Agutus, nilai pembelian buku totalnya Rp101.085.600. pembelian buku untuk Balai Pustaka senilai Rp44.391.600 dan pembelian Gramedia Rp56.694.000," kata jaksa yang diamini oleh Putri.