Dirut Ancol Dapat Teguran Keras dari Anies Akibat Wisatawan Membeludak
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: Twitter @aniesbaswedan)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali mengaku pihaknya mendapat teguran keras dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akibat wisatawan yang sempat membeludak pada Jumat, 14 Mei lalu.

Dari teguran tersebut, manajemen Ancol memutuskan untuk menutup sementara semua lokasi wisatanya sejak Sabtu, 15 Mei hingga Senin, 17 Mei 2021.

Penutupan dilakukan di area pantai hingga unit rekreasi yang ada seperti Dunia Fantasi, Seaworld Ancol, Ocean Dream Samudra, Atlantis Water Adventure dan juga Allianz Ecopark termasuk tenant restoran yang ada di Kawasan wisata Ancol.

“Ini (penutupan ancol) merupakan tindak lanjut dari teguran Pak Gubernur. Diinstruksikan untuk langsung tutup pantai. Kami langsung bertindak sejalan dengan upaya Pemprov DKI untuk menekan potensi penyebaran virus COVID-19,” kata Sahir.

Sahir mengklaim jumlah pengunjung Ancol masih sesuai dengan batas kapasitas 30 persen yang ditentukan selama libur lebaran, dengan total kapasitas 192 ribu. Namun, terjadi kerumunan pada sejumlah area seperti pantai. Di mana, banyak masyarakat memadati pantai dengan tak memakai masker.

Selama ditutup, Ancol melakukan penguatan penerapan protokol kesehatan di seluruh kawasan, antara lain di antaranya penyemprotan disinfektan di seluruh area vital rekreasi.

“Kami akan melakukan disinfeksi ke seluruh area dan evaluasi penguatan penerapan protokol kesehatan di seluruh kawasan, upaya tersebut kami lakukan juga dalam rangka meningkatkan penerapan protokol kesehatan, kebersihan, dan kenyamanan di seluruh area Taman Impian Jaya Ancol,” ungkap dia.

Selanjutnya, bagi pengunjung yang telah memiliki tiket online yang tidak dapat berekreasi selama penutupan Ancol dapat mempergunakannya sebanyak dua kali dan berlaku sampai 31 Desember 2021.

“Kami memahami ketidaknyamanan dan kekecewaan pengunjung yang terpaksa mengurungkan niat menghabiskan masa libur lebaran dikawasan Ancol karena adanya penutupan kawasan” tutur Sahir.

Seperti diketahui, kerumunan yang terjadi di Ancol membuat Disparekraf DKI menutup tiga tempat wisata, yakni Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan Taman Margasatwa Ragunan.