JAKARTA - Filantropi Bill Gates jadi sorotan akhir-akhir ini karena berbagai pernyataannya tentang wabah virus corona, baik di Amerika Serikat (AS) maupun secara global. Terakhir, Gates kembali mengutarakan pandangannya soal pandemi. Kali ini tentang penanganan yang mengadopsi pemulihan pasca-perang dunia II.
Saran tersebut disampaikan Gates lewat sebuah postingan yang diunggah ke blog pribadinya, GatesNotes. Ia membandingkan wabah COVID-19 dengan perang dunia II. Gates menyarankan inovasi sebagai alat untuk melawan wabah.
“Selama perang dunia II, sejumlah besar inovasi, termasuk radar, torpedo andal, dan pemecahan kode, membantu mengakhiri perang lebih cepat. Ini akan sama dengan pandemi," tulis Gates, dikutip Sabtu, 25 April.
"Saya memecah inovasi menjadi lima kategori, yakni perawatan, vaksin, pengujian, pelacakan kontak, dan kebijakan untuk membuka. Tanpa beberapa kemajuan dalam setiap bidang ini, kami tidak dapat kembali ke bisnis seperti biasa atau menghentikan virus," tambahnya.
Saat ini, Gates diketahui tengah membuat penelitian vaksin lewat Bill & Melinda Gates Foundation. Maret lalu, Gates meluncurkan COVID-19 Therapeutics Accelerator. Akselerator akan mengevaluasi obat baru dan digunakan kembali untuk pengobatan pasien COVID-19.
Nantinya, penelitian ini bisa juga digunakan untuk melawan patogen virus lain dalam jangka panjang. COVID-19 Therapeutics Accelerator juga telah bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Lalu, apa saja saran jitu Bill Gates untuk menghentikan pandemi COVID-19 di seluruh dunia ini? Berikut VOI rangkum.
BACA JUGA:
1. Perawatan
Gates mengatakan bahwa sementara sejumlah perawatan baru sedang dicoba saat ini, kebanyakan dari mereka akan gagal. Namun dia tetap optimis bahwa beberapa perawatan ini akan mengurangi beban penyakit.
"Jika pada musim semi 2021 orang akan pergi ke acara-acara publik besar seperti permainan atau konser di stadion, itu karena kita memiliki perawatan ajaib yang membuat orang merasa percaya diri untuk keluar lagi," tulisnya
Masyarakat akan membutuhkan perawatan yang 95 persen efektif agar orang merasa aman dalam pertemuan publik. Gates menunjuk ke arah yang menggunakan plasma darah atau antibodi, antivirus dan hydroxychloroquine.
2. Vaksin
Pendiri Microsoft ini percaya bahwa diperlukan perawatan ajaib untuk mengembalikan dunia ke tempat sebelum COVID-19 muncul, yakni melalui vaksin. Namun, ia memperingatkan bahwa biasanya dibutuhkan lima tahun untuk vaksinasi penyakit baru yang akan dibawa ke pasar.
Tetapi, Gates mengatakan dia optimis vaksin dapat muncul dalam 18 bulan, meskipun bisa sesingkat sembilan bulan atau hingga dua tahun.
3. Pengujian
Sejauh menyangkut pengujian, Gates percaya bahwa pemerintah harus memprioritaskan orang yang tepat. Dia mengatakan bahwa orang yang tanpa gejala COVID-19 tidak boleh diuji sampai orang dengan gejala telah rampung menjalani tes COVID-19. Dia juga mengatakan bahwa hasil tes harus selesai dalam waktu kurang dari 24 jam.
"Sehingga Anda segera tahu apakah akan terus mengisolasi diri dan mengkarantina orang-orang yang tinggal bersama Anda atau tidak," ujar Gates.
4. Pelacakan kontak
Gates juga menyoroti pentingnya pelacakan kontak untuk memerangi wabah COVID-19. Ia mengatakan bahwa orang yang telah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang dites positif harus diprioritaskan untuk pengujian dan mengasingkan diri.
Pria berusia 64 tahun ini percaya bahwa sebagian besar negara akan mengikuti jejak pelacakan kontak seperti Jerman, yang mengharuskan petugas medis untuk mewawancarai mereka yang positif dan menggunakan database guna mengkonfirmasi juga menindaklanjutinya dengan pasien.
5. Pembukaan sektor bisnis
Suami dari Melinda Gates ini percaya bahwa sebagian besar negara maju akan memasuki fase kedua pandemi dalam dua bulan ke depan. Di situlah dunia semi-normal terjadi, meskipun orang masih mempraktikkan jarak sosial.
Semua negara di dunia harus belajar dari negara lain yang memiliki pengujian kuat pada saat yang tepat untuk dibuka. Gates menambahkan bahwa para pejabat harus melakukan trade-off berdasarkan risiko dan manfaatnya.
“Aturan tentang apa yang diizinkan harus diubah secara bertahap sehingga kita dapat melihat apakah tingkat kontak mulai meningkatkan jumlah infeksi," kata Gates, dikutip dari CNBC, Sabtu 25 April.
"Negara-negara akan dapat belajar dari negara lain yang memiliki sistem pengujian yang kuat untuk memberi tahu mereka ketika ada masalah," tambah dia.