JAKARTA - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyebut 200 ribu alat rapid tes antigen telah disiapkan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Pelabuhan Bakauheni di tengah arus balik Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.
Tak hanya itu, stok alat rapid tes antigen ini juga tersedia di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPK) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung.
"Ada stok di BPKP 50 ribu kemudian milik Dinkes Lampung 12 ribu sudah terdistribusi dan sudah dalam pelayaran dari Merak ke Bakauheni sebanyak 200 ribu rapid tes antigen," kata Doni dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube BNPB Indonesia, Sabtu, 15 Mei.
"Jadi kami yakin dengan jumlah tersebut bisa memadai," imbuhnya.
Dia memprediksi ratusan ribu pemudik juga akan kembali ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni. Sebab, pada periode 22 April hingga 14 Mei lalu, ada 440.014 orang telah melakukan perjalanan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni.
"Data yang kami peroleh dari ASDP dan GM Pelabuhan Bakauheni ada 440.014 orang yang telah melakukan perjalanan dari Merak menuju ke Bakauheni dan diprediksi angka ini akan kembali (ke Pulau Jawa, red) dalam waktu relatif tidak terlalu lama," ungkapnya.
BACA JUGA:
Sehingga, pemerintah terus berupaya mengantisipasi membludaknya pelaku perjalanan dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa dengan berbagai cara.
Termasuk, meningkatkan seluruh sumber daya yang ada mulai dari penyiapan petugas swab antigen hingga mengoptimalkan kapal feri yang ada di Pelabuhan Bakauheni dan meminta seluruh dermaga beroperasi secara penuh.
"Kemudian logistik di semua pos pemeriksaan baik yang ada di ruas jalan tol, non-tol, Pelabuhan Bakauheni bisa optimal. Termasuk, pembagian waktu untuk petugas bisa lebih optimal yaitu 3 shift sehingga mereka bisa fresh," ujarnya.
Lebih lanjut, dia juga persiapan juga sudah dilakukan untuk tempat isolasi mandiri bagi pelaku perjalanan yang positif COVID-19. Menurut Doni, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sudah menyiapkan beberapa fasilitas seperti wisma dan rusun yang ada.
Jika masih kurang, pemerintah pusat siap menyediakan tempat dengan menggandeng hotel maupun losmen di sekitaran Lampung.
Begitu juga dengan persiapan rumah sakit. Kata dia, Pemprov Lampung sudah menginstruksikan rumah sakit untuk bersiap jika terjadi peningkatan pasien COVID-19 dari pelaku perjalanan terutama kelompok rentan.
"Apabila dari pelaku perjalanan ini mengalami gejala dan kelompok rentan, maka pada kesempatan pertama harus sgera dirawat di RS yang disediakan Pemprov Lampung dan Dinkes Provinsi Lampung menginstruksikan RS yang ada di Lampung menyiapkan diri jika terjadi peningkatan pasien COVID-19 dari pelaku perjalanan," demikian.