JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta pemudik untuk tidak kembali dari kampung halaman pada pekan ini. Sebab, dia memprediksi arus balik mudik lebaran Idulfitri 1441 Hijriah akan terjadi pada Minggu, 16 Mei dan Kamis, 20 Mei.
Sehingga, dia meminta pemudik untuk menghindari tanggal tersebut guna mencegah penumpukan kendaraan atau kemacetan yang menimbulkan kerumunan di tengah pandemi COVID-19.
"Kemungkinan pascabalik itu terjadi pada tanggal 16 dan 20 Mei. Oleh karena itu kami mengimbau bahwa masyarakat jangan (pulang mudik, red) di titik tanggal tersebut karena memang akan penuh," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di BNPB Indonesia, Sabtu, 15 Mei.
Dirinya menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Korlantas Polri untuk mengantisipasi arus balik. Hal ini dilakukan demi mencegah penumpukan kendaraan.
Ada sejumlah hal yang akan dilakukan, termasuk melakukan skrining. Kata Budi, siapa pun yang masuk jalan tol harus memiliki surat keterangan sehat dari hasil rapid tes antigen.
"Mereka yang masuk jalan adalah mereka yang sudah memiliki rapid tes antigen, kalau mereka belum (memiliki atau melakukan rapid tes antigen, red) terpaksa kami melakukan random test di titik-titik tertentu yang dilakukan di rest area," ungkapnya.
BACA JUGA:
Jika nantinya terjadi lonjakan, Budi menyebut pihak kepolisian tidak akan menutup jalan melainkan melakukan mekanisme contraflow.
Tak hanya itu, Kementerian Perhubungan juga bekerja Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan random tes atau pemeriksaan secara acak untuk mendeteksi COVID-19. Terutama di di kota yang ada di seluruh Pulau Jawa.
Pemerintah, kata Budi, akan membentuk pos pengecekan kesehatan seperti di Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Gilimanuk.
"Apa yang kita lakukan sudah berkoordinasi dengan Kakorlantas dan Kakorlantas akan melakukan satu manajemen lalu lintas dengan maksimal dan tentunya tim Dishub, TNI juga membantu baik upaya melakukan rapid test sebelum perjalanan dan memanage perjalanan," pungkas Budi Karya Sumadi.