Hizbullah Sepakat Legalisasi Ganja Medis untuk Ekonomi di Lebanon
Ilustrasi budidaya ganja (Terre di Cannabis/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Kesadaran akan manfaat ganja makin luas. Negara Timur Tengah Lebanon kini menyusul sejumlah negara lain yang lebih dulu melegalisasi penggunaan tanaman lima jari. Pemerintah Lebanon sadar, kuasa ganja harus dialihkan, dari pasar gelap ke tangan negara.

Sepanjang ilegalisasi, Lebanon mencatatkan tingginya angka pemanfaatan ganja yang dilakukan terbuka di Lembah Bekka yang subur. Parlemen yang menyadari krisis keuangan di dalam negeri akhirnya melirik keuntungan pemanfaatan ganja bagi perekonomian.

Pemerintah pun akhirnya sepakat mengesahkan izin pertanian ganja untuk medis. Keputusan itu diketuk pada Selasa, 21 April. Melansir Reuters, seorang anggota parlemen senior di Lebanon, Alain Aoun mengatakan: (Legalisasi) benar-benar didorong oleh motif ekonomi, tidak ada yang lain. Sekalipun kita memahami nilai moral dan sosial yang kita junjung tinggi, namun hari ini, guna membantu ekonomi, pemanfaatan ganja kami lakukan.

Ia menegaskan, langkah legalisasi ganja medis akan membawa pemasukan lebih bagi pemerintah. Setali dengan itu, pemerintah pun dapat mengembangkan sektor pertanian. Maka dari itu, penanaman ganja secara legal patut dicoba.  "Kami tidak ingin berspekulasi tentang angka ... Tetapi katakanlah hal itu patut dicoba.”

Hizbullah

Langkah ini sempat menghadapi pertentangan keras dari Hizbullah, kelompok Islam Syiah yang kuat di Lebanon. Namun, setelah proses panjang diskusi, pada akhirnya Hizbullah mengemukakan kata sepakat untuk satu suara dalam melegalisasi ganja medis.

Ide legalisasi ganja medis pada awalnya datang dari perusahaan konsultan McKinsey yang dibiayai Lebanon pada 2018. Menurut McKinsey, adalah keuntungan bagi negara jika dapat menghasilkan produk medis berkualitas tinggi untuk diekspor.

Peredaran gelap ganja di Lebanon memang tak main-main jumlahnya. Sebuah potensi besar yang kemudian disadari, jika negara mampu mengalihkan penguasaan dari pasar gelap. Bulan lalu, kepolisian Lebanon baru menyita sekitar 25 ton ganja yang akan diselundupkan ke Afrika.

Untuk itu, tak mau terus merugi, Lebanon mulai mengendalikan kuasa atas pemanfaatan ganja. Seperti negara-negara lainnya di dunia yang mulai melegalkan ganja untuk kebutuhan medis.