Hindari Konflik Kepentingan, Belva Devara Mundur dari Stafsus Jokowi
Belva Devara bersama Presiden Jokowi (Instagram @belvadevara)

Bagikan:

JAKARTA - Adamas Belva Devara mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo. Keputusan tersebut diambilnya terkait polemik Ruangguru yang menjadi mitra pelatihan program Kartu Prakerja. 

Melalui akun Instagram pribadinya, @belvadevara, ia menyampaikan surat terbuka kepada publik terkait keputusannya untuk mundur dari stafsus Presiden Jokowi. Surat resmi pengunduran dirinya juga telah disampaikan kepada Jokowi, sejak 15 April dan telah diterima Istana.

"Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan," ungkap pria kelahiran 30 Mei 1990 itu.

Belva juga menegaskan, keputusannya untuk mundur dari jabatan stafsus Jokowi guna menghindari persepsi publik mengenai keterlibatan Ruangguru sebagai salah satu mitra pelatihan dalam program kartu prakerja. Di mana publik kerap mengaitkan hal ini, lantaran CEO Ruangguru juga menjabat sebagai stafsus presiden.

"Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan," tulisnya.  

Meski begitu Belva, menyampaikan terima kasihnya kepada Jokowi yang telah memberikan kesempatan untuk dirinya dapat bekerja sebagai stafsus presiden. "Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan," lanjut Belva yang diangkat menjadi stafsus pada 21 November 2019. 

Di akhir unggahannya, alumnus dari tiga universitas di Amerika Serikat yaitu Massachusetts Institute of Technology, Stanford University dan Harvard University itu menjelaskan proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan.

Sementara dikutip dari laman Kompas.com, pihak istana telah mengkonfirmasi surat resign Belva sebagai stafsus presiden. "Presiden Joko Widodo sudah menerima surat pengunduran diri dari stafsus presiden Adamas Belva Syah Devara. Presiden menerima pengunduran diri Belva dan memahami alasan pengunduran dirinya itu," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung.