Bagikan:

JAKARTA - Bukan Fadli Zon namanya kalau tidak mencari celah untuk kritisi langkah Presiden Joko Widodo. Anggota DPR RI fraksi Gerindra ini menganggap penunjukan staf khusus Jokowi tak terlalu penting. 

Menurutnya, dalam penunjukan stafsus ini, Jokowi hanya mencari sentimen positif dari masyarakat. Dengan memasukkan 7 kaum milenial dari total 14 stafsus di lingkup istana, Jokowi akan dilihat sebagai pemimpin yang inovatif. 

"Cuma lipstik aja, pajangan aja lah itu. Kita mau melihat kinerja orang pada kapabilitas, harusnya tidak melihat umur," kata Fadli saat ditemui di Kantor Lemhanas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Sabtu, 23 November. 

Selanjutnya, Fadli menganggap Jokowi tidak konsisten ketika menangkat pejabat baru, seperti staf khsusus dan wakil menteri.

Mengingat, Jokowi juga berencana akan menyederhanakan susunan birokrasi secara dengan memangkas jumlah eselon menjadi dua level. 

"Pak Jokowi memang konsisten dengan inkonsistensinya. Apa yang diomongkan kadang-kadang beda dengan yang dilakukan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan 14 nama staf khusus baru yang akan membantunya. Tujuh nama di antaranya berasal dari kalangan anak muda atau milenial.

Jokowi mengatakan, ketujuh staf khusus presiden itu akan menjadi teman diskusinya. Mereka merupakan anak-anak muda berprestasi baik di kancah nasional maupun internasional. Usia mereka dalam rentang 23 hingga 36 tahun.

Berikut nama tujuh nama staf khusus baru Jokowi:

1. Adamas Belva Syah Devara - Pendiri Ruang Guru

2. Putri Indahsari Tanjung - CEO dan Founder Creativereuneur

3. Andi Taufan Garuda Putra - Pendiri Lembaga Peer to Peer Lending bernama Amartha

4. Ayu Kartika Dewi - Perumus Gerakan Sabang Merauke

5. Gracia Billy Mambrasar - Pendiri Yayasan Kitong Bisa

6. Angkie Yudistia - Pendiri Thisable Enterprise

7. Aminuddin Maruf - Aktivis Kepemudaan Mahasiswa, mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII)