Usai Kontak Tembak KKB-TNI/Polri di Papua: Salat Jumat di Masjid Al Ikhlas Berjalan Aman, Kondisi Berangsur Normal
Unsur TNI/Polri melakukan penjagaan di Masjid Al Ikhlas, Distrik Ilaga (Foto: ANTARA/HO)

Bagikan:

PAPUA - Kondisi Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua berangsur normal setelah serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Jumat, 7 Mei. Aktivitas di pasar hingga salat jumat umat muslim berlangsung aman. 

Hal ini disampaikan Kepala Satgas (Kasatgas) Humas Nemangkawi Kombes M. Iqbal Alqudussy. "Setelah kontak senjata, masyarakat beraktifvitas kembali dengan aman di bawah perlindungan TNI/Polri," kata Iqbal dilansir dari Antara

Iqbal menyebutkan, warga melakukan aktivitas jual beli di pasar tradisional Distrik Ilaga. Begitu pula, aktivitas umat Islam di Ilaga, Papua. Mereka dapat melaksanakan jumatan di Masjid Al Ikhlas dengan aman.

"Pelaksanaan kegiatan ibadah berlangsung aman dan personel TNI/Polri juga melaksanakan pengamanan di Masjid Al Ikhlas, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak," ujar Iqbal.

Sebelumnya, KKB melancarkan aksi teror dengan melakukan penembakan ke Polres Puncak, Papua. Penembakan tersebut, kata Iqbal, dilakukan oleh tiga kelompok KKB, yakni kelompok Legakak Telenggen, Larie Mayu, dan kelompok Mamboan.

"Mereka sengaja membuat teror di tengah masyarakat," kata Iqbal.

Ia juga memastikan tidak ada warga Ilaga yang mengungsi terkait dengan baku tembak tersebut.

"Tidak ada pengungsi di Ilaga, yang ada adalah masyarakat mengamankan diri dari serangan KKB. Setelah aman, masyarakat beraktivitas kembali," kata Iqbal.

Sementara itu, Pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Mekopolhukam) telah memasukkan KKB sebagai kategori kelompok teroris.

Dengan masuknya KKB sebagai organisasi teroris, Polri berencana menurunkan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Tanah Papua guna memperkuat Satgas Operasi Nemangkawi.

Anggota TNI/Polri melaksanakan Operasi Nemangkawi dalam rangka memelihara keamanan Papua dari ganggu KKB.

Dalam kurun waktu 3 pekan terakhir, KKB makin intens melakukan aksi kekerasan di Kabupaten Puncak, Papua. Anggota KKB menembak dua orang guru, yakni Oktavianus Rayo (42) dan Yonathan Rande (30).

Oktavianus ditembak pada hari Kamis (8/4), sedangkan Yonathan pada hari Jumat, 9 April. Selain itu, KKB juga membakar rumah guru dan tiga sekolah.

Pada hari Minggu, 11 April, KKB membakar sebuah helikopter yang sedang dalam perbaikan di Bandar Udara Aminggaru, Ilaga.

Berikutnya, pada hari Rabu, 14 April, KKB menembak mati tukang ojek di Kampung Eromaga. Sehari kemudian, Kamis, 15 April, kelompok teroris itu menembak seorang pelajar.

KKB terus melakukan aksi teror, hingga Minggu, 25 April Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha gugur dalam kontak senjata di Beoga.

Pengejaran terhadap KKB masih terus dilakukan walaupun pada hari Selasa, 27 April seorang anggota Brimob Bhrada Komang gugur, serta dua lainnya mengalami luka tembak.