Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Vaksin Gotong Royong bakal dibagi berdasarkan zona prioritas. Selain itu, dia juga menyebut pekerja asing di Tanah Air juga bisa mengakses program vaksin tersebut.

"Arahan Presiden bahwa untuk pekerja yang memiliki KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas atau KITAP  (Kartu Izin Tinggal Tetap) itu juga bisa menggunakan mekanisme Vaksin Gotong Royong," kata Airlangga dalam konferensi pers yang digelar secara daring di YouTube Sekretariat Prsiden, Senin, 3 Mei.

Selain akan diberikan berdasarkan zona prioritas, program vaksin ini juga akan diberikan terhadap perusahaan yang telah mendaftar ke Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).

"(Pemberian, red) berbasis kepada perusahaan yang telah mendaftarkan di Kadin dan tentunya berbasis pada jenis industrinya yang diutamakan padat karya," tegasnya.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, Kementerian Kesehatan bakal membuat regulasi Vaksin Gotong Royong melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes). Aturan ini nantinya akan mengatur soal harga vaksin dan jenis vaksinnya.

"Terkait jenis vaksinnya adalah vaksin Sinopharm yang sudah komitmen masuk sejumlah 7 juta (dosis, red) dengan opsi 7 juta dan 7,5 juta Sinopharm itu yang sudah binding ditargetkan sampai Juli. Opsinya 7,5 (juta) dan ada 5 juta Cansino yang sedang dalam proses," jelasnya.

Sebagai informasi, pemerintah menetapkan vaksin Sinopharm untuk digunakan sebagai vaksin mandiri, dengan nama Vaksin Gotong Royong. Vaksin ini diberikan kepada karyawan, keluarga, dan individu secara gratis.

Artinya, perusahaan yang mengadakan program ini harus memberikan vaksin COVID-19 secara gratis kepada karyawan beserta keluarganya.

Pemerintah akan mendatangkan Vaksin Sinopharm dari China sebanyak 15 juta dosis yang dibagi beberapa tahap pengiriman selama 2021, proses pengiriman akan diatur oleh BUMN PT Kimia Farma. 

Pada minggu keempat April dijadwalkan akan mendapatkan 500 ribu dosis Vaksin Sinopharm, kemudian April-Juli 2021 akan ada tambahan 7 juta dosis lagi, kemudian di kuartal 3 dan 4 akan datang lagi 7,5 dosis.