Munarman <i>Check In</i> di 15 Hotel Bersama Lily Sofia, Ade Armando: Perilakunya Tidak Mencerminkan Perjuangan Membela Islam
Munarman. (Foto: Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Pakar Komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) Ade Armando mempertanyakan kredibilitas mantan petinggi FPI, Munarman sebagai pejuang Islam.

Menurut dia, fakta terbaru yang terungkap dalam sebuah video viral yang diduga kuat merupakan dirinya pada sebuah hotel cukup kontras dengan gambaran yang selama ini diperlihatkan kepada publik.

“Nama Lily menjadi viral dan dikenal gara-gara foto-foto dan videonya. Dia adalah tokoh perempuan dalam sebuah video berjudul 20 Jam Bersama Lily Sofia: Balada Cinta Sekjen FPI,” kata Ade seperti yang dikutip Minggu, 2 Mei.

Menurut dia, dalam video yang mempunyai judul turunan Cinta dan Syahwat Munarman dan Lily Sofia itu termuat adegan rekaman CCTV yang menampilkan Munarman dan seorang perempuan yang check in pada sebuah hotel.

“Kita tahu hanya Lily dan Munarman datang secara terpisah di sebuah hotel dan 20 jam kemudian keluar dari kamar hotel bersama-sama,” tuturnya.

Dalam keterangannya, Ade enggan berkomentar lebih jauh motivasi Munarman dan Lily yang masuk ke kamar hotel yang sama.

“Penonton dipersilakan menyimpulkan sendiri apa yang mereka lakukan,” katanya.

Meski demikian, Ade sempat menyangsikan rekaman yang populer di dunia maya itu. Tetapi, keraguan itu langsung terbantahkan berkat konfirmasi yang dilakukan oleh orang dekat di lingkar Munarman sendiri.

“Saya semula masih ragu video ini asli atau rekayasa. Tapi keraguan itu sirna ketika pengacara Munarman, Ichwan Tuankotta mengatakan pasangan yang ada dalam video tersebut adalah Munarman dan Lily. Hanya saja, kata Ichwan, Lily itu bukan selingkuhan Munarman, melainkan istri keduanya yang dinikahi sejak 2019,” jelas dia.

Klarifikasi sekaligus bantahan kuasa hukum Munarman itu tidak lantas membuat rasa keheranan Ade mereda. Pasalnya, Lily yang datang lebih dulu untuk memesan hotel di front desk terlihat cukup gelisah dalam menyelesaikan transaksi administrasi tersebut.

“Begitu juga ketika Munarman datang kemudian, dia nampak berjalan dengan sangat terburu-buru menuju lift yang membawanya ke kamar 701,” imbuh Ade.

Lalu, dikatakan bahwa ketika 20 jam kemudian mereka ke luar kamar, Munarman juga nampak berjaga-jaga melihat kondisi sekitar.

Bagi Ade, adegan itu tidak mencerminkan hubungan mesra antara pasangan suami istri yang sah. Apalagi kemudian bocor juga informasi yang menunjukkan bahwa mereka berdua ternyata check in di 15 hotel yang berbeda.

“Pertanyaannya, jika mereka adalah suami-istri yang sah mengapa harus sering menginap di hotel? Kalau memang pasangan yang sah, kenapa harus gelisah? Apalagi kemudian diketahui bahwa dalam media sosialnya, Lily menulis statusnya bahwa dia lajang alias tidak menikah. Jadi, jawaban Ichwan jelas janggal,” terang Ade.

Perilaku tidak lazim Munarman dianggap akademisi UI tersebut sebagai sebuah hal yang tidak etis secara moral. Terlebih adalah seorang Sekjen FPI, panglima laskar pembela Islam, tokoh yang meneriakan arti penting hukum dan syariat Islam.

“Tapi dengan terbongkarnya skandal dia dengan Lily kita layak melihat perjuangan Islam dia sebagai perjuangan palsu. Munarman itu Fake,” tegas Ade.