Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengunjungi Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ia ingin melihat panen raya, penanaman padi, hingga penggilingan.

Ia datang bersama Ketua DPR RI Puan Maharani dan sejumlah menteri, Gubernur Jawa Timur Khofifah, dan Bupati Malang Sanusi.

Jokowi menuturkan, kunjungannya ke Malang untuk memastikan produksi padi yang dihasilkan bisa mencukupi kebutuhan beras masyarakat Indonesia.

"Saya bersama dengan ibu Puan Maharani, Ketua DPR RI, dan juga para menteri, gubernur, dan bupati untuk memastikan bahwa produksi padi yang ada, panen yang ada betul-betul bisa memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kams, 29 April.

Jika jumlah produksi padi dapat diperhitungkan dan mencukupi kebutuhan masyarakat, maka Jokowi mengaku pemerintah tidak akan mengimpor beras.

"Oleh sebab itu kita tidak perlu yang namanya impor tapi itung-itungannya memang harus pasti. Karena ini menyangkut masalah perut, masalah makan rakyat itu dari sini," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menampung keinginan para petani untuk menunjang produksi padi mereka. Katanya, para petani membutuhkan sarana-prasarana yang berkaitan dengan teknologi.

"Tadi diminta oleh para petani mengenai mesin panen, traktor, dan hal-hal yang lainnya. Saya kira ini akan kita penuhi, memang karena ini dibutuhkan sekali oleh para petani," ungkap dia. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mendapatkan informasi mengenai bibit padi unggul yang digunakan petani di Malang. Mereka menggunakan varietas IPB 3S. Satu hektare yang ditanam dengan varietas ini bisa menghasilkan padi atau gabah sebanyak 12 ton.

“Ini hasil yang bagus sekali. Dan saya akan tindak lanjuti dengan IPB. Agar ini bisa dikembangkan dalam jumlah yang besar lagi. Sehingga ketahanan pangan kita, kedaulatan pangan kita betul-betul bisa kita raih tanpa harus impor dari negara lain,” jelasnya.