Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah pada pertandingan Rabu 15 April. Pantauan VOI, pada pukul 09:24, rupiah bergerak melemah 0,02 persen ke level Rp15.648 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Furures, Ariston Tjendra mengatakan, ada dua sentimen yang bertolak belakang di pasar pagi ini. Sentimen positif dari potensi segera terbukanya lockdown negara-negara episentrum pandemi seperti AS dan Eropa mengikuti China karena kasus COVID-19 terlihat mulai melandai.

"Di sisi lain sentimen negatif datang dari proyeksi negatif IMF terhadap pertumbuhan ekonomi global di 2020 karena wabah yang mendorong lockdown," ujar Ariston kepada VOI.

Laporan-laporan keuangan dari beberapa emiten yang mulai dirilis juga bisa menunjukkan dampak negatif wabah terhadap kinerja perusahaan.

"Sentimen negatif ini bisa mendorong pelaku pasar menahan diri untuk masuk ke aset berisiko termasuk rupiah," ujarnya.

Tarik-menarik sentimen positif dan negatif ini, kata Ariston, mungkin membawa rupiah bertahan di kisaran Rp15.600-15.750 per dolar AS.

Pergerakan mata uang di kawasan beragam dengan kecenderungan berada di zona hijau. Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah naik 0,32 persen. Disusul dolar Taiwan yang menguat 0,22 persen dan yen Jepang yang terapresiasi 0,18 persen.

Berikutnya adalah ringgit Malaysia yang naik 0,16 persen. Kemudian ada baht Thailand dan peso Filipina yang masing-masing naik 0,05 persen dan 0,04 persen.

Sementara itu, yuan China menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,04 persen terhadap dolar AS. Kemudian ada dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,01 persen.