Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku masih memonitor penyebab naiknya klaster COVID-19 di perkantoran saat ini. Anies menduga salah satu penyebab penularan virus corona di kantor akibat banyak pegawai yang melepas masker saat bekerja.

"Saya ajak seluruh masyarakat, utamanya masker. itu paling penting. Di kantor pun pakai masker, kita jangan sampai di tempat umum pakai masker, sampai kantor lepas masker, padahal lepas masker itu lah potensi utamanya," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat 

Mereka, kata Anies banyak yang sudah mulai merasa aman karena angka penularan COVID-19 sejak beberapa bulan lalu menurun. Akibatnya, penerapan protokol kesehatan menjadi longgar.

Padahal, menurut Anies, pada bulan Ramadan, masyarakat khususnya yang beragama muslim tidak ada kebutuhan melepas masker karena tidak makan dan minu.

"Apalagi sekarang bulan puasa, tidak ada kebutuhan makan siang bagi yang muslim. Tidak perlu minum, sehingga penggunaan masker terus menerus jauh lebih mudah sekarang ini dibanding hari-hari biasa," ungkap Anies.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menganggap faktor penyebab kenaikan klaster COVID-19 di kantor karena banyak pegawai yang menggelar buka puasa bersama dalam satu ruangan.

Karena itu, Anies meminta agar kegiatan berbuka puasa dilakukan di rumah masing-masing. "Sebelum puasa saya sudah katakan kepada seluruh masyarakat, mari kita bukber di rumah," ujarnya.

"Kalaupun mau ibadah di masjid, jangan bukber, tapi salatnya saja, tadarus, qiyamul lail, tapi bukber sebisa mungkin di rumah bersama keluarga," lanjut Anies.

Sebagai informasi, Pemprov DKI mencatat ada pertambahan ratusan kasus positif COVID-19 di lingkup perkantoran hanya dalam satu pekan. 

Pada periode 5-11 April 2021, dikatakan ada 157 kasus COVID-19 di perkantoran. Kasus tersebar dari 78 perkantoran di ibu kota. Lalu pada 12-18 April, jumlah kasus bertambah jadi 425 orang di 177 kantor. Artinya, ada penambahan 268 pasien dalam satu minggu.