Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, istirahat jam makan siang menjadi salah satu penyebab penyebaran COVID-19 di kantor atau klaster perkantoran.

Dimana saat makan siang, para pekerja biasanya melepaskan masker. Nah, disinah potensi penularan COVID-19 terjadi.

"Klaster yang terjadi di perkantoran, salah satu kontribusinya adalah istirahat makan siang ataupun saat ibadah," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 8 September.

Selain jam makan siang, klaster ini juga rentan terjadi pada perkantoran yang jumlah kapasitasnya mencapai 50 persen lebih dan hal ini membuat penerapan jaga jarak tidak bisa dilakukan.

Sehingga, dia meminta para pegawai tidak sembarangan melepaskan masker mereka saat di kantor.

"Melepaskan masker hanya untuk pada saat makan ataupun ibadah. Jadi betul-betul, jaga jarak, menggunakan masker agar tidak terjadi penularan," ungkap Wiku.

Lebih lanjut, Wiku juga mengingatkan penggunaan masker ini menjadi penting. Sebab, sebuah penelitian di Amerika mengatakan masker berhasil melindungi masyarakat dan tingkat keberhasilannya di atas 70 persen.

Jika penggunaan masker ini bisa terus dilakukan secara disiplin oleh masyarakat, maka bukan tak mungkin angka penularan COVID-19 akan menurun drasris.

"Jika lebih dari 75 persen penduduk menggunakan masker maka COVID-19 dapat turun secara drastis," ujarnya.

"Kami mohon agar saudara sekalian betul-betul dapat disiplin menerapkan penggunaan masker," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya agar waspada terhadap munculnya klaster baru penyebaran COVID-19. Klaster baru ini bisa muncul di perkantoran hingga pilkada.

"Hati-hati ini perlu saya sampaikan, hati-hati yang namanya klaster kantor. Kedua klaster keluarga, hati-hati. Yang terakhir juga klaster Pilkada hati-hati ini ini. Agar ini selalu diingatkan," kata Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna penanganan kesehatan dan pemulihan untuk penguatan reformasi yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 7 September.

Jokowi mengatakan klaster-klaster perlu diperhatikan cermat. Sebab, jajaran pemerintahan saat ini kerap berkonsentrasi pada pencegahan COVID-19 di tempat umum tapi kurang memperhatikan klaster yang dekat dengan masyarakat.

"Kita lupa bahwa sekarang kita harus hati-hati di klaster-klaster tadi yang saya sampaikan. Klaster keluarga karena kita sampai di rumah sudah merasa aman padahal justru disitulah yang kita harus hati-hati," ujarnya.

"Dalam perjalanan masuk kantor kita juga sudah merasa aman, sehingga kita juga lupa di dalam kantor protokol kesehatan," imbuh eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.