Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengaku saat ini kondisi lalu lintas Jakarta kembali macet selama bulan Ramadan. Namun, saat ini belum ada rencana pemberlakukan ganjil-genap.

Syafrin menjelaskan, sebenarnya lonjakan volume lalu lintas hanya naik 2 persen dari periode sebelumnya. Namun, ada kepadatan di jam-jam tertentu saat bulan Ramadan. Banyak warga yang melakukan aktivitas di jam yang sama.

"Biasanya, pagi hari orang berangkat jam 5 atau jam 6 pagi. Sekarang semuanya berangkat jam 7, sehingga terjadi kepadatan yang serentak. Jadi, semunya numpuk  di waktu yang hampir sama karena rata-rata mereka masuk kerja jam 8," kata Syafrin kepada wartawan, Rabu, 28 April.

Begitu pula dengan sore hari. Banyak pegawai yang selesai kerja sekitar pukul 3 sore. Mereka ingin segera pulang karena ingin berbuka puasa di rumah.

"Nah, waktu-waktu puncak inilah yang sangat menimbulkan kepadatan. Tapi dari sisi jumlah volume lalu lintas, peningkatannya tidak mencapai angka yang fantastis," ucap Syafrin.

Namun, Syafrin belum ingin memberlakukan sistem ganjil-genap. Sebab, saat ini semua moda transportasi umum membatasi kapasitas penumpang sebanyak 50 persen demi menjaga protokol kesehatan.

"Kita pahami pemrintah sedang berupaya segera keluar pandemi COVID-19. Tapi, di sisi lain angkutan umun kta batasi penumpang hanya 50 persen. Oleh sebab itu, ganjil-genap belum dioperasikan," jelas dia.

Untuk mengurai kepadatan lalu lintas, Dishub dan Dirlantas Polda Metro Jaya melakukan pengaturan. Mereka mengarahkan agar pengemudi pengguna jalan untuk disiplin dan tertib berlalu lintas.

"Biasanya banyak yang salip-menyalip dan kemudian berusaha menggunakan ruang-ruang yang harusnya bukan untuk ruang kendaraan bermotor dan masuk kembali ke ruang lalu lintas, itulah yang menjadi penyebab kemacetan. Jika kita disiplin, tentu pergerakan kendaraanya akan smooth ke depan," pungkasnya.