JAKARTA - Sejak pemerintah membuka pendaftaran program kartu Prakerja pada, 11 April lalu. Tercatat sudah ada empat juta orang yang telah mendaftar, melalui situs www.prakerja.go.id.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, pemerintah menaruh target jumlah peserta program ini sebanyak 5,6 juta. Dengan begitu maka kuota yang tersisa kurang lebih sekitar 1,6 juta orang lagi.
"Dari jumlah 4 juta pendaftar, yang sudah bergabung gelombang pertama pendaftaran adalah sebanyak 1 juta orang," kata Denni dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa, 14 April.
BACA JUGA:
Denni menyebut, gelombang berikutnya akan dibuka pekan depan. Tiap gelombang dibuka setiap minggu, mulai Senin-Kamis dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Seluruh tahapan pendaftaran hanya akan dilakukan via online melalui situs resmi.
Sasaran awal program Kartu Prakerja yang digagas Presiden Joko Widodo adalah angkatan kerja. Namun, saat ini Indonesia sedang diterpa pandemi COVID-19. Oleh karenanya, sasaran program Kartu Prakerja saat ini adalah pekerja, pencari kerja, dan pelaku usaha kecil dan mikro yang terdampak oleh pandemi COVID-19.
Adapun tahapannya, setelah melakukan pendaftaran dan diverifikasi data. Peserta program kartu Prakerja akan diuji kemampuan dasar maupun motivasi sesuai platform pekerjaan yang diinginkan.
"Jenis pelatihan yang diinginkan tersedia sampai hari ini ada 900 jenis pelatihan yang tersedia di 8 digital platform. Silakan saudara-saudara rekan-rekan untuk membanding-bandingkan harga paket-paket yang tersedia dan kemudian apakah itu sesuai dengan yang ingin dipelajari," ungkap dia.
#Grafikonomi#Ekoners, dapatkan informasi resmi terkait Kartu Prakerja hanya melalui:
Website: https://t.co/8YhrQMnCQH
Instagram: @prakerja.go.id
Email: [email protected]
Call Center : 021-25541246#UntukEkonomiIndonesia#IndonesiaMaju#SiapDariSekarang pic.twitter.com/Ra1REBcVH6
— Kemenko Perekonomian RI (@perekonomianri) April 14, 2020
Peserta program kartu prakerja akan mendapatkan intensif bantuan pelatihan dengan total Rp3.5 juta per orang. Denni menjelaskan dana bantuan yang diterima akan disalurkan secara bertahap meliputi, biaya bantuan pelatihan sebesar Rp1 juta, kemudian insentif penuntasan pelatihan selama empat bulan sejumlah Rp2,4 juta, dan insentif pascapengisian survei evaluasi selama tiga kali sebesar Rp150 ribu.
Dana bantuan itu akan diberikan via transfer lewat rekening bank, atau pembayaran digital seperti OVO, GoPay dan LinkAja. "Uang insentif inilah yang diharapakan dapat menjadi jaring pengaman sosial yang meringankan beban bapak dan ibu sekalian. Silakan dimanfaatkan untuk sebaik-baiknya," jelas dia.