JAKARTA - Beberapa waktu belakangan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gencar turun langsung pada kegiatan kerja sama BUMD DKI di bidang pangan. Tiga provinsi sudah didatangi Anies, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Ada pesan politik yang dilihat pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga. Dari kegiatan safari ini, Anies ingin mendulang dukungan menuju Pemilihan Presiden 2024.
"Secara tersurat, kunjungan Anies itu hanya untuk mengamankan pangan warga Jakarta dan keinginan menyejahterakan petani, seperti yang ia ucapkan. Tapi, secara tersirat kunjungan Anies itu juga dapat dimaknai dalam konteks politis, yakni Pilpres 2024," kata Jamiluddin kepada VOI, Senin, 26 April.
Safari Anies dimulai saat mengikuti kegiatan panen raya di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat, 16 April lalu. Panen raya ini merupakan kerja sama kontrak di bidang pangan antara PT Food Station Tjipinang Jaya dengan Gapoktan Sumber Makmur Cilacap.
Anies melanjutkan perjalanannya bertemu dengan Bupati Kuningan Acep Purnama untuk membahas peluang kerja sama di bidang pangan. Ia juga mengunjungi kedua orang tuanya pada Sabtu, 17 April.
Pada Minggu, 25 April, Anies bertolak ke Ngawi, Jawa Timur untuk kembali melakukan kerja sama guna memperluas cakupan serapan gabah untuk pasokan beras di Jakarta.
Tak cuma mengurusi kontrak pangan, Anies juga sempat mengunjungi Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Anies juga menginap di Kota Madiun dan bertemu wali kotanya, selain juga bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Rangkaian pertemuan itu memang bernuansa politis. Kepada ulama, Anies berupaya mendekatkan diri dengan datang langsung ke Pondok Modern Gontor. Dukungan ulama ini sangat diperlukannya agar nantinya Jawa Timur dapat menjadi lumbung suaranya," tutur Jamiluddin.
BACA JUGA:
Jamiluddin melihat, kunjungan ke tiga provinsi ini sudah menunjukkan rencana Anies mencari dukungan di kontestasi politik. Sebab, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur adalah lumbung suara terbesar peraihan dukungan calon presiden.
Upaya Anies menguasai suara di Jawa, menurut Jamiluddin, makin terlihat dengan rencana kunjungan serupa ke Sumedang, Jawa Barat, selesai lebaran. Jawa Barat sebagai suara terbesar secara nasional tampaknya menjadi kalkulasi Anies untuk memuluskannya pada Pilpers 2024.
"Jadi, kunjungan Anies ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan nanti usai lebaran ke Sumedang (Jabar) tentulah lebih kental politisnya daripada sekedar urusan pangan. Sebab, kalau hanya urusan pangan, cukup petinggi Pemprov DKI Jakarta saja yang datang ke wilayah tersebut," ungkap dia.