JAKARTA - Sebuah kepala buaya hasil buruab Pangeran Philip yang diawetkan, siap untuk dilelang. Koleksi dari mendiang suami Ratu Elizabeth II itu akan dilelang dengan harga mulai dari 10 ribu dolar Amerika Serikat.
Relik buaya berusia sekitar 60 tahun tersebut saat ini dipegang oleh Susanna Clark, warga Napier, Selandia Baru. Ia mewarisinya dari sang kakek Sir Percy Wyn-Harris yang berburu langsung buaya tersebut bersama Pangeran Philip.
Selama bertahun-tahun, kepala buaya tersebut dipajang di rumah Susanna Clark. Bahkan, terkadang digunakan sebagai hiasan bagian tengah meja makan dalam suatu pesta makan malam.
Namun, sejak wafatnya Pangeran Philip pada 9 April lalu, Susanna memutuskan untuk menjualnya dengan cara lelang di TradeMe, agar para para bangsawan Inggris bisa memiliki sebuah peninggalan sejarah yang langka.
'Saya memiliki tiga anak, kepada siapa saya harus memilih untuk memberikan kepala buaya terkenal tersebut? Ini pilihan yang sulit," tuturnya, melansir Stuff, Kamis 22 Februari.
"Mereka semua masih muda dan berusia 30-an, memulai hidup mereka, dan saya pikir bantuan keuangan akan lebih bermanfaat bagi mereka, daripada memiliki kepala buaya sebagai pusat perhatian untuk meja makan mereka," imbuhnya.
Susanna Clark mengaku meminta izin keluargnya untuk melelang kepala buaya tersebut, yang diyakini akan dibeli oleh pemuja keluarga Kerajaan Inggris. Selain itu, keputusan tersebut diambil setelah saudara laki-lakinya Wyn-Harris, mengungkapkan soal pertemanan kakeknya dengan Pangeran Philip, termasuk soal buaya, dalam suatu wawancara
Ibu tiga anak ini tidak mempermasalahkan, apakah kepala buaya tersebut akan dibeli atau tidak. Namun, ia akan menyimpannya jika tidak ada yang bisa memenuhi harga yang ditentukan.
Untuk diketahui, Sir Percy, seorang yachtsman Inggris dan pendaki Gunung Everest, menjabat sebagai Gubernur Gambia untuk Dinas Kolonial di Afrika.
Selama kunjungan kerajaan pertama Pangeran Phillip ke negara Afrika pada tahun 1957, keduanya cepat akrab dan menjalin komuikasi. Pada suatu kesempatan menaiki perahu kecil ke Sungai Gambia, mereka meluangkan waktu untuk menyalurkan hobi menembak dengan sasaran beberapa buaya.
Keluarga Kerajaan Inggris kemudian memberikan salah satu kepala binatang itu kepada Sir Percy sebagai kenangan mereka, dengan catatan, 'ditembak oleh Yang Mulia Pangeran Philip' di bawah rahangnya. Saat Sir Percy warfat, kepala buaya tersebut diwariskan kepada Susanna sebagai anaknya.
BACA JUGA:
Sementara itu, saudara Susanna, Stece Wyn-Harris menambahkan, sang kakek dan Pangeran Philip menjalin persahabatan dengan Sir Percy, untuk kemudian berkeliling dunia, membantu kerajaan untuk mendirikan The Duke of Edinburgh Award.
"Saya pikir Pangeran Philip tertarik dengan kakek saya, yang merupakan seorang petualang dengan pengalaman cukup," singkatnya.