Bagikan:

JAKARTA - Namanya Wirjawan Hardjamulia. Selasa, 20 April kemarin datang ke Rumah Sakit Vania, Kota Bogor untuk menerima vaksin COVID-19 tahap kedua.

Usai kakek Wirjawan memang tak lagi muda karena sudah menyentuh 104 tahun. Ia datang menggunakan kursi roda didorong oleh putrinya. Kondisi fisik kakek Wirjawan pun sehat, terbukti dari hasil screening dokter sebelum melakukan vaksinasi.

Dinas Kesehatan Kota Bogor pun menjadikan kakek Wirjawan Hardjamulia sebagai contoh bagi lansia lain agar berani menerima vaksin. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, lansia di Kota Bogor memiliki beberapa karakter beragam.

"Lansia yang berada di perkotaan antusias untuk menjalani vaksinasi, sebaliknya lansia yang berada di pinggiran kota tidak antusias," katanya di Bogor dilansir Antara, Rabu, 21 April. 

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, lansia yang tinggal di pinggiran kota ada yang menolak untuk divaksinasi dengan alasan takut. Ada yang tidak mendapat izin dari keluarganya, serta ada yang beralasan sulit menjangkau lokasi vaksinasi.

"Kami menargetkan sekitar 100 lansia per hari yang menjalani vaksinasi di setiap rumah sakit dan puskesmas, tapi realisasinya hanya sekitar 20 hingga 30 orang lansia per hari," kata Retno.

Menurut Retno, dalam upaya mempercepat penyelesaian target vaksinasi untuk lansia, Dinas Kesehatan juga melakukan jemput bola yakni lebih mendekatkan diri pada domisili lansia.

Dinas Kesehatan pernah melaksanakan vaksinasi bagi lansia di kantor Kecamatan Bogor Utara, di kantor kelurahan, di gedung sekolah dan bahkan di kediaman seorang bidan.

Retno berharap lansia dan keluarganya yang tinggal di pinggiran Kota Bogor lebih aktif mendatangi rumah sakit, puskesmas atau tempat pelaksanaan vaksinasi yang telah ditetapkan.

Retno menjelaskan berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), lansia yang menjado sasaran penerima vaksin COVID-19 di Kota Bogor ada sebanyak 95.371 orang. Dari jumlah tersebut, yang telah menjalani vaksinasi dosis pertama 28.817 orang (30,22 persen), serta yang telah menjalani vaksinasi dosis kedua 9.363 orang (9,82 persen).

Wali Kota Bogor Bima Arya, turut menyaksikan saat kakek Wirjawan menjalani vaksinasi. Bima Arya memberikan apresiasi karena bersikap disiplin dalam menjalani vaksinasi dosis pertama dan kedua.

Menurut Bima Arya, dirinya juga menemukan lansia di Kota Bogor yang enggan mengikuti program vaksinasi, dengan beberapa alasan, seperti takut, tidak mendapat izin, atau rumahnya jauh dari tempat vaksinasi.

Karena itu, Dinas Kesehatan melakukan upaya jemput bola untuk memudahkan lansia menjalani vaksinasi, yakni dengan menyediakan tempat vaksinasi di rumah sakit dan puskesmas.