Bagikan:

JAKARTA - Paus Fransiskus mengalami cedera pada lengan kanannya setelah terjatuh di kediamannya pada Kamis. Paus dipastikan tidak mengalami patah tulang dan melanjutkan agendanya.

Foto-foto dari pertemuan Paus pada Kamis, 16 Januari, pagi menunjukkan Paus Fransiskus menggunakan kain selempang sederhana yang dililitkan di lehernya untuk mengangkat lengan kanannya.

Cedera tersebut merupakan cedera kedua yang dialami Paus dalam waktu sekitar enam minggu, yang mengalami memar di wajahnya pada musim gugur sebelumnya pada Desember.

“Pagi ini, akibat terjatuh di rumah Santa Marta, Paus Fransiskus mengalami luka memar di lengan bawah kanannya, tanpa patah tulang,” demikian bunyi pernyataan Vatikan dilansir Reuters.

Paus yang memimpin Gereja Katolik beranggotakan 1,4 miliar orang sejak 2013, berusia 88 tahun pada Desember dan sering menggunakan tongkat atau kursi roda untuk bergerak karena nyeri lutut dan punggung.

Paus sebelumnya juga terjatuh karena terpeleset saat bangun dari tempat tidur dan dagunya terbentur meja samping tempat tidurnya, kata Vatikan bulan lalu.

Paus juga mengalami influenza dan masalah terkait beberapa kali dalam dua tahun terakhir.

Dia pernah menjalani operasi pada tahun 2021 untuk mengatasi kondisi menyakitkan yang disebut divertikulitis, dan sekali lagi pada tahun 2023 untuk memperbaiki hernia.

Pekan lalu, seorang ajudan membacakan pidato penting di depan diplomat atas nama Paus Fransiskus yang menderita dampak flu.

Namun, dalam otobiografinya yang diterbitkan pada Selasa, Paus Fransiskus ‘meremehkan’ kekhawatiran tentang kesehatannya dan mengesampingkan pengunduran diri, seperti yang dilakukan pendahulunya Benediktus XVI.

"Aku baik-baik saja," katanya. “Gereja diatur dengan menggunakan kepala dan hati, bukan kaki,” imbuh Paus Fransiskus.