YOGYAKARTA - Setelah beberapa tahun geger pandemi COVID-19, dunia kembali disibukkan dengan munculnya virus HMPV. Disebut mirip, lantas apa saja perbedaan HMPV dan COVID-19?
Di media massa kini mulai bertebaran, unggahan mengenai HMPV dan tidak jarang dikait-kaitkan dengan COVID-19. Agar meminimalisir adanya miss-informasi, mari kita bahas mengenai kedua varian virus ini.
Perbedaan HMPV dan COVID-19
-
Awal Ditemukan
Dilansir dari laman Ai-Care, COVID-19 dikategorikan menjadi penyakit menular dari coronavirus (SARS-CoV-2) yang pertama kali mewabah di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019.
Pada mulanya coronavirus menjadi penyakit misterius dan tidak dikenal oleh badan medis serta masyarakat umum. Virus ini kemudian dengan cepat menyebar dari Wuhan ke seluruh dunia dan menjadi pandemi.
Jika COVID-19 merupakan virus varian baru, tidak demikian dengan HMPV yang sudah ada sejak tahun 2001. HMPV untuk pertama kalinya ditemukan di Belanda dan menyebar melalui kontak langsung sama seperti COVID-19.
HMPV dapat menyebar ketika Anda menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi. Mirip dengan COVID-19, virus ini menginfeksi saluran pernapasan bagian atas yang ringan.
Sementara itu, COVID-19 dapat menyebabkan pneumonia atau infeksi paru-paru yang berakibat peradangan pada alveolus atau kantung udara kecil. Alveolus akan terisi cairan dan nanah dan membuat penderita menjadi kesulitan bernapas.
Kemudian pada beberapa kasus berat COVID-19, pasien membutuhkan terapi oksigen atau alat bantu pernapasan seperti ventilator.
Baca juga artikel yang membahas Fakta Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang Mirip Pilek Biasa
-
Gejala
Bagi orang yang terinfeksi HMPV akan menunjukkan beberapa gejala mulai pilek atau hidung tersumbat, batuk, radang tenggorokan, demam , letih hingga lesu.
Selain itu, HMPV juga akan disertai beberapa gejala, mulai dari sesak napas, suara mengi, dan munculnya asma. Adapun beberapa gejala tersebut apabila tidak segera dilakukan tindakan akan menjadi bronkiolitis, pneumonia, dan kekurangan oksigen.
Sementara itu, gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas. Adapun gejala-gejala lainnya mulai keringat dingin, badan letih, muntaber, nyeri perut dan otot, mata memerah, hingga ruam pada kulit.
Gejala COVID-19 di atas apabila menyebar ke paru-paru hingga menjadi pneumonia, maka akan ada beberapa gejala lainnya yang muncul mulai pusing, jantung berdetak kencang, kesulitan bernapas, nyeri dada, kehilangan kesadaran, hingga warna kebiruan pada kulit, bibir, dan kuku.
-
Pengobatan
Meskipun sudah ditemukan 20 tahun lebih, virus HMPV hingga sekarang belum memiliki obat khusus atau vaksin. Bagi penderita biasanya akan diberikan pengobatan pendukung yang dapat meredakan berbagai gejala.
Pasien HMPV biasanya akan diberikan obat penurun demam dan diminta untuk istirahat hingga gejala mereda. Selain itu, pasien juga disarankan menggunakan pelembab udara. Namun pada gejala yang lebih berat diperlukan bantuan oksigen hingga perawatan intensif di rumah sakit.
BACA JUGA:
Sementara itu, virus COVID-19 sudah memiliki vaksin lengkap beserta dosis dan boosternya yang rilis setelah pandemi. Virus ini juga dapat dicegah dengan beberapa tatalaksana yang tepat, diantaranya:
- Rajin cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer (kandungan alkohol minimal 60%)
- Meminimalisir kontak langsung pada wajah (khususnya mulut, hidung, dan mata) jika belum mensteril tangan
- Tidak kontak langsung dengan penderita COVID-19
- Selalu memakai masker wajah jika melakukan aktivitas di luar ruangan (disarankan memakai masker respirator seperti N95 dan KN95)
- Sterilisasi benda-benda yang rutin disentuh tangan seperti ponsel
Selain perbedaan HMPV dan covid 19, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!